20
Jan
09

Maaf…kawan…

Oke kawan terimakasih atas kunjungan di blog ramakertamukti.wordpress.com, cuman bila mengambil artikelnya jangan lupa nyebutin muasalnya ya…sobat thanks…ram

Wassalam

28
Sep
19

Kekuatan Hiperteks Visual di Twitter : Membaca Kekuatan #Gejayan Memanggil 2

Unjuk rasa terkait RUU kontroversial di wilayah Yogyakarta yang populer dengan gerakan #GejayanMemanggil kembali akan dilakukan. Aliansi Rakyat Bergerak menginiasi gerakan #GejayanMemanggil 2 rencananya digelar pada Senin (30/9/2019). Berbeda dari gerakan sebelumnya yang didominasi oleh sejumlah akademisi dan ribuan mahasiswa, unjuk rasa mendatang diprediksi Aliansi Rakyat Bergerak lebih ramai dengan kehadiran pelajar, petani dan buruh. Membaca kekuatan massa untuk datang ke #GejayanMemanggil 2 dapat ditelusuri melalui kekuatan bahasa media sosial dengan membaca teks-teks visual yang mereka bagikan khususnya di media sosial Twitter.

Menceritakan sesuatu hal dengan menggunakan visual menjadi akan lebih mempunyai kekuatan “magic” yang kuat untuk menarik perhatian dan membangun emosional yang melihat. Pesan menjadi sangat kuat ketika menggunakan visual storytelling yang menyentuh. Emosi mudah dibentuk dan kekuatan bersama akan mudah terbentuk,”A picture tells a thousand words” William Comcowich (2016). Dalam bukunya Comcowich memberikan asumsi bahwa 100% pengguna di internet (dalam hal ini media sosial) ketika melihat informasi yang ditampilkan secara visual dan menarik tiga kali lebih banyak secara perhatian. Bahkan 94% pengguna di internet lebih tertarik dengan visual yang disajikan. Menggarisbawahi persiapan unjuk rasa #Gejayan Memanggil 2 yang dilakukan pengguna twitter  dapat kita prediksi dalam menggali emosi pengguna yang lain (dalam hal ini mahasiswa) untuk turut dalam unjuk rasa #GejayanMemanggil 2. Visual yang dibagi di twitter ini diharapkan  dapat menghimpun mahasiswa yang hadir lebih banyak. Visual di twitter  dapat membangun hiperteks yang meninggikan fungsi identitasnya dan mengandung perlawanan bahkan menciptakan argumentasi bahwa momen #GejayanMemanggil 2 sangat perlu didukung.

Twitter memegang potensi realistis dalam jamannya mampu membangun suara mayoritas massa yang “merasa” tertindas untuk menyalurkan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Kita lihat visual yang mulai disajikan pengguna Twitter dalam membangun emosi dalam unjuk rasa yang akan berlangsung “Gejayan memanggil 2”, dihubungkan dengan tagar #mahasiswabergerak (28 September 2019) di Twitter.

 

Gambar 1, di retweet sebanyak : 22,213 pengguna. Gambar 2, di retweet sebanyak : 15,514 pengguna

Tandingan visual foto oleh pengguna yang lain atas visual diatas , banyak bermunculan.

Penggunaan Twitter memungkinkan terjadinya penyebaran informasi dengan konten yang memiliki sentimen positif maupun negatif ini dapat kita lihat bagaimana membangun emosi dari pengguna Twitter lainnya yang notabene Mahasiswa dalam tagar #mahasiswabergerak.

Penggunaan hashtags di Twitter mengubah penggalangan simpati, menjadi cara baru dalam melakukan gerakan sosial, serta mengubah cara kita membangun opini secara  virtual yang nanti bisa dikembangkan dalam ruang-ruang nyata (offline). Gambar yang diunggah di Twitter mampu menciptakan imaji tersendiri. Hiperteks yang disajikan bahkan seringkali  tidak memiliki referensi atau rujukan dan juga realitas yang sebenarnya (karena mungkin diambil sebelumnya tetapi dipergunakan pada momen ketika dibutuhkan), sehingga hiperteks hanya merujuk pada diri sendiri (self reference). Visual Twitter seolah-olah berhenti menjadi cerminan realitas sesungguhnya, dan justru terkesan membuat realitas sendiri. Penipuan melalui hiperteks yang diciptakan pengunggah di Twitter ditunjukkan dan menjadi perhatian pengguna lainnya, sehingga dapat menjadikan opini. Realitas sosial yang sebenarnya (walaupun ini opini) mati dan muncul bentuk realitas yang baru, yang sudah melampaui “sesungguhnya”. Dalam visual di tagar #mahasiswabergerak masih memunculkan visual dalam kadar yang belum “frontal” melawan kebijakan pemerintah sehingga bila kita prediksi kegiatan #GejayanMemanggil 2 masih terbilang aman-aman saja.  Di dalam visual berupa video kita bisa lihat di #mahasiswabergerak Isu berbeda yang ditawarkan, kita bisa melihat sentimen apa yang terjadi yang terjadi.

Sedangkan dalam tagar #mahasiswabersatu kita bisa menelusuri isu apa yang dibangun dan apa reaksi yang tertaut dalam tagar #mahasiswabersatu. Pola komunikasi apa yang dibangun, kita bisa melihat secara keseluruhan dahulu.

Dari visual yang diunggah kita dapat membaca bahwa opini yang dibangun. Hiperteks visual di unggahan mulai bergerak, opini mulai berkembang. Tetapi ada yang menarik dalam visual-visual yang diunggah yaitu ada romantisme “rindu” yang ditampilkan gaya anak-anak millenial.

Ekspresi-ekspresi simbolik yang hadir di ruang twitter menuju Gejayan Memanggil 2, sesungguhnya bisa diterjemahkan oleh semua yang berkepentingan untuk berpikir dalam satu ruang secara “rasional virtual” ada apa sebenarnya?, keinginan apa sebenarnya?, maumu apa sebenarnya? Dapat dibaca dengan  awal agar ruang clash antar sesama anak bangsa dapat dihindari. Semua data didapat dari : https://academic.droneemprit.id (28/09/2019, pukul 17.00 wib)

Penulis : Rama Kertamukti (MedianDigital, Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga)

 

 

 

15
Sep
19

EDFAT

FOTOGRAFI JURNALISTIK Salah satu cara untuk menyampaikan informasi, tetapi tidak begitu saja sebagai foto berita dan tidak harus diberitakan di media massa. MENGAPA? Foto berita biasanya dibuat berdasarkan penugasan dari sebuah media massa. Foto jurnalistik tidak harus ada penugasan.

Source: Biodata: Nama : Pamungkas Wahyu Setiyanto, M.Sn. Alamat – ppt download

03
Dec
18

Mazhab dalam Filsafat

        Dalam realitasnya, filsafat terbagai ke dalam beberapa mazhab. Kemunculan mazhab ini terutama berada di abad pertengahan sebagai konsekuensi dari munculnya golongan-golongan pemikir yang sepaham dengan teori, ajaran, bahkan aliran tertentu terhadap tokoh-tokoh filsafat atau filsuf. Mazhab-mazhab dalam filsafat terbagai atas rasionalisme, positivisme, empirisme, idealisme, pragmatisme, fenomenologi, dan eksistensialisme. Rasionalisme muncul pada abad ke-17 dan tokoh yang dikenal dalam mazhab ini adalah Rene Descrates (1596-1650) yang memopulerkan ungkapan cogito ergo sum yang berarti aku berpikir maka aku ada. Menurut Descrates, manusia memiliki kebebasan dalam berkehendak oleh karena itu manusia dapat merealisasikan kebebasannya tersebut dan kebebasanlah yang merupakan cirri khas kesadaran manusia yang berpikir. Mazhab ini menekankan metode filsafatnya pada rasionalitas dan sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah rasio atau akal. Metode deduktif menjadi metode yang popular dalam mazhab ini. Metode tersebut menggunakan pola penalaran dengan mengambil kesimpulan dari suatu yang umum untuk diterapkan kepada hal-hal yang khusus.

       Empirisme  merupakan mazhab yang menekankan pada pengalaman nyata atau empiris yang menjadi sumber dari segala pengetahuan. Bahwa sebuah pengalaman yang khusus merupakan kesimpulan dari kebenaran-kebenaran yang bersifat umum. Ini merupakan kebalikan dari mazhab rasionalisme, seiring pula kemunculan mazhab empirisme pada abad yang sama dengan rasionalisme. Tokoh yang terkenal dalam mazhab ini adalah Thomas Hobbes (1588-1679) dan John Locke (1632-1704). Menurut kedua tokoh ini, pengalaman adalah awal dari semua pengetahuan dan dapat memberikan kepastian. Pengalaman ini bisa berupa pengalaman lahiriah maupun batin yang keduanya saling berhubungan. Pengalaman lahiriah menghasilkan gejala-gejala psikis yang harus ditanggapi oleh pengalaman batiniah.

        Idealisme merupakan istilah yang digunakan oleh Leibniz pada abd ke-18. Merujuk pada pemikiran Plato bahwa idealisme memfokuskan pemikiran bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual atau psikis, dan materi yang bersifat fisik sebenarnya tidaklah nyata. Pemikiran ini didukung oleh George Wilhem Friederch Hegel (1770-1831) di Jerman yang memiliki pendapat bahwa yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan dirinya di dalam alam dengan maksud agar dapat sadar akan dirinya sendiri dan hakikat dari roh itu adalah idea tau pikiran. Menurut Hegel, semuanya yang real bersifat rasional dan semuanya yang rasional bersifat real. Metode dialektik diperkenalkan oleh Hegel dengan menerapkan tiga proses dialektik, yaitu teas, antitesa, dan sintesa dimana ia mengusahakan kompromi antara beberapa pendapat yang berlawanan satu sama lainnya.

       Positivisme merupakan mazhab yang menekankan pemikiran pada apa yang telah diketahui, yang faktual, nyata, dan apa adanya. Postivis mengandalkan pada pengalaman individu yang tampak dan dirasakan dengan pancaindera. Sehingga segala sesuatunya yang bersifat abstrak atau metafisik tidak diakui. August Comte (1798-1857) merupakan tokoh mazhab ini yang menyatakan bahwa manusia tidak mencari penyebab yang berada di belakang fakta dan dengan menggunakan rasionya manusia berusaha menetapkan relasi-relasi antarfakta.

      Pragmatisme muncul pada awal abd ke-20. Mazhab ini menegaskah bahwa segala sesuatunya haruslah bernilai benar apabila membawa manfaat secara praktis bagi manusia. Artinya, pengetahuan yang berasal dari pengalaman, rasio, pengamatan, kesadaran lahiriah maupun batiniah, bahkan yang bersifat abstrak atau mistis pun akan diterima menjadi sebuah kebenaran apabila membawa manfaat praktis. John Dewey (1859-1852) merupakan tokoh dalam mazhab ini yang berpendapat bahwa filsafat tidak boleh hanya mengandalkan pemikiran metafisis yang tidak bermanfaat praktis bagi manusia, melainkan harus berpijak pada pengalaman yang diolah secafa aktif kritis dan memberikan pengarahan bagi perbuatan manusia dalam kehidupan nyata.

        Fenomenologi  merupakan mazhab yang bersandar pada kemunculan fenomena-fenomena baik yang nyata maupun semu. Fenomena tidak hanya bisa dirasakan oleh indera, juga dapat digapai tanpa menggunakan indera. Tokoh dalam mazhab ini adalah Edmund Husserl (1859-1938) yang menegaskan hukum-hukum logika yang memberi kepastian sebagai hasil pengalaman bersifat a priori dan bukan bersifat a posteriori. Eksistensialisme dipelopori oleh Jean Paul Sartre (1905-1980) yang mengembangkan pemikiran bahwa filsafat berpangkal dari realitas yang ada dan manusia itu memiliki hubungan dengan keberadaannya dan bertanggung jawab atas keberadaan tersebut. Mazhab ini menekankan pada bagaimana cara manusia berada di dunia yang berbeda dengan benda-benda atau objek lainnya. Dengan kata lain, eksistensialisme menegaskan tentang bagaimana cara manusia bereksistensi dan bukan sekadar hanya berada sebagai mana benda-benda lainnya.

ide by.kang irul

21
Feb
18

Media Alert! : Bagi Kejahatan Seksual Anak

Isu kekerasan seksual yang mengemuka akhir-akhir ini sangat mencemaskan semua pihak. Orangtua, kalangan pendidik, masyarakat, bahkan pemerintah merasa Indonesia sudah dalam darurat kejahatan seksual. Merunut maraknya kasus seksual di Indonesia, kasus yang ,menjadi perhatian adalah yang menjadi korban kebanyakan anak-anak di bawah umur. Masyarakat resah mengharapkan pemerintah lekas memberikan perhatian solusi atas kasus yang terjadi. Anggota Komisi VIII DPR RI, Kuswiyanto menilai bahwa pemerintah harus menetapkan Indonesia sebagai darurat kejahatan seksual anak. Melalui penetapan status tersebut diharapkan pemerintah melakukan pengorganisiran lintas sektor. Kementerian terkait, seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Menteri Sosial (Mensos), dan Menteri Agama (Menag), harus bersama-sama melakukan tindakan penanggulangan masalah tersebut. Menurut Catatan Tahunan 2016 Komnas Perempuan, dari kasus kekerasan terhadap perempuan, kekerasan seksual berada di peringkat kedua, dengan jumlah kasus mencapai 2.399 kasus (72%), pencabulan mencapai 601 kasus (18% dan sementara pelecehan seksual mencapai 166 kasus (5%).

Pemicu kekerasan seksual oleh dan terhadap anak yang marak memang banyak dipengaruhi beberapa faktor. Pemicunya dapat berasal dari peredaran minuman keras, lingkungan yang tak layak, dan juga yang sangat mengkhawatirkan mudahnya mengakses konten pornografi di media internet melalui berbagai gadget. Mengakses internet pada dewasa ini tidaklah terlalu sulit. Berbeda sekali bila membeli minuman keras yang harus mengeluarkan beberapa rupiah yang agak besar jumlahnya dan pembeliannya pun dibatasi dengan berbagai aturan, begitu juga faktor lingkungan yang tak layak masih banyak pihak yang bisa mengawasi untuk tidak terlampau keblablasan. Tapi dalam dunia internet, konten pornografi dapat diakses dengan menyendiri di ruang-ruang yang tak terawasi oleh orang-orang di sekitarnya tanpa terinterupsi. Ruang internet bersifat cair (fluid), mengikuti ruang dan cara berpikir pengaksesnya dan menciptakan budaya ketika menggunakannya. Bahkan sangat berbahaya dalam budaya internet, bila anak-anak yang mengakses konten pornografi merasa berada dalam ruang “simulasi” yang dianggap nyata, dan mereka menjadi kecanduan di dunia internet yang begitu intraktif dan menghibur. Anak-anak akan menjadi bagian “society” dari konten pornografi, karena pengalaman anak-anak yang kurang. Mereka tidak mempunyai penyaring yang cukup, hingga sulit membedakan konten yang baik dan buruk. Padahal pernah terungkap oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise, ketika menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menutup situs-situs pornografi. Terungkap bahwa para predator yang ditemui di penjara mengaku terpengaruh dari situs-situs pornografi ketika melakukan kekerasan seksual. Jadi, sebenarnya Indonesia darurat kebijakan konten pornografi, karena aturan yang ada tidak cukup untuk menahan laju teknologi komunikasi dengan segala kontennya yang tak diharapkan, tidak cukup hanya memblokir beberapa situs karena satu ditutup ribuan dibuat karena secara teknis begitu mudahnya membuat situs dan segala kontennya dengan variasi alamat situs.

Saat ini, ketika kita menikmati televisi pada saat program entertainment atau film di putar, ada efek blurring pada anggota tubuh yang dirasa menampilkan “efek sensual”, hingga binatang pun diberi efek seperti itu bila dianggap merangsang, terasa sangat protektif sekali dalam menyensor tayangan. Kita sangat begitu protektif dengan tayangan televisi, tetapi lupa ada media baru (new media) yang kontennya begitu dahsyat tak terbendung, dan seharusnya ada kebijakan penyensoran. Tetapi mengapa pemerintah tidak memperhatikan secara serius perkembangan teknologi ini, khususnya internet dengan situs-situs yang berkonten pornografi dengan lebih peka. Padahal aturan hukum di Indonesia tentang pornografi cukuplah memadai (Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pembinaan, Pendampingan dan Pemulihan terhadap Anak yang Menjadi Korban atau Pelaku Pornografi, Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2012 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi). Pemerintah haruslah sangat sadar, pornografi mudah diakses karena menggunakan media yang mudah dijumpai dan sangat pribadi. Teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat  begitu juga muatan pornografi, ia dengan mudah dan murah tersebar secara massif di masyarakat, bisa diakses oleh siapapun termasuk anak-anak. Media bukan hanya koran, majalah, televisi ataupun radio, namun juga gadget dengan media baru yang berbasis internet. Oleh sebab maraknya aksi penyebaran pornografi ini sudah memasuki wilayah “darurat”, semestinya pemerintah, terutama pemerintah daerah berkewajiban untuk melalukan pencegahan dan penanggulangan pornografi secara serius. Alert Media!

21
Feb
18

Berita Hoax dan Literasi dalam Media Sosial

Media siber berkembang sangat pesat di Indonesia tetapi tidak dengan literasi budaya medianya. Pola konsumsi media siber dalam aktivitas media sosial yang sangat mudah diakses di piranti digital masyarakat Indonesia peningkatan dari tahun ke tahun sangatlah tinggi. Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), mengungkap dalam survey yang dilakukan bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet. Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 256,2 juta orang. Bila melihat data tersebut dapat dipastikan pengguna internet mengakses media siber sangatlah tinggi. Dalam survey tersebut diurai bahwa 67,2 juta orang atau 50,7 persen mengakses melalui perangkat genggam dan komputer. 63,1 juta orang atau 47,6 persen mengakses dari smartphone. 2,2 juta orang atau 1,7 persen mengakses melalui komputer.

Jadi ditilik dengan kemudahan masyarakat Indonesia dalam mengakses media siber dapat diambil asumsi sederhana bahwa masyarakat akan mudah juga berpartisipasi dalam berbagi informasi di media siber. Media sosial sebagai alat berbagi informasi menjadi media yang popular di pengguna internet. Didukung dengan kemudahan copy dan paste, unggah, unduh, dan menautkan informasi ke teman di media sosial menjadikan media sosial bagian dari kehidupan pengguna internet di Indonesia. Bahkan para pengguna internet memiliki beberapa akun di berbagai media sosial yang ada, dari facebook, instagram, path, twitter, dan berbagai media sosial lainnya. Jadi tak dapat dipungkiri, Internet adalah teknologi yang saat ini paling banyak dimanfaatkan oleh manusia secara luas dan tidak dibatasi oleh usia, gender, dan topologi geografis. Berbagai aktivitas manusia sekarang ini hampir semuanya ditopang dengan keberadaan internet.

Marshall McLuhan pakar komunikasi dari Kanada mengingatkan dalam tulisannya di The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat, dan teknologi tersebut mengarahkan manusia bergerak dari satu abad teknologi ke teknologi yang lain. Menurut Don Ihde dalam filsafat teknologi (Francis Lim: 2008), ihde memberi penekanan bahwa teknologi tidaklah netral, teknologi sebagai mediator antara manusia dan dunianya, mengubah pengalaman manusia mengenai dunia (perspektif). Manusia dapat menggunakan teknologi sebagai sarana kekuasaan untuk mencapai tujuan dan kepentingan tertentu. Kasus kabar bohong atau Hoax sebagian efek hasil dari mudahnya teknologi menghasilkan dan membagi informasi ke segala arah. Dengan kekuatan akses jaringannya teknologi internet dalam hal ini media sosial, seseorang sangat mudah menghasilkan informasi tanpa ada redaksional terlebih dahulu seperti media konvesional sebelumnya (TV, Koran, radio, dll). Hoax adalah Hoax adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukan pemberitaan palsu atau usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu. Hoax yang aslinya adalah bahasa Latin “hoc est corpus”, artinya “ini adalah tubuh”. Kata ini biasa digunakan penyihir utk mengklaim bahwa sesuatu adalah benar, padahal belum tentu benar. Sejarah Hoax dimulai pada abad VII di Eropa, pada era kegelapan budaya di Eropa, dan mulai berkembang kembali di era internet berkembang. Karena di dunia siber, informasi dapat diolah dan dihasilkan oleh siapapun, maka Hoax menjadi subur. Dengan keinginan, kebutuhan akan tujuan tertentu, informasi direkayasa dan ditutupi dari informasi yang sebenarnya. Berita Hoax dapat menjadi cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat kita di Indonesia seperti isu yang berkembang sekarang. Kasus yang terjadi dewasa ini, berita-berita Hoax yang berseliweran di media sosial dan karena kemudahan berbagi cukup dengan tekan, di bagi oleh para pengguna akun tanpa melihat kebenaran dan validitas informasi yang isi informasi tersebut dapat menciptakan disintegrasi bangsa, karena berita hoax menghasilkan isu SARA didalamnya.

Untuk itulah kepedulian para pengguna media sosial akan berita yang tidak seharusnya mereka sebar menjadi sebuah poin yang penting, dan literasi media menjadi hal yang seharusnya dimiliki para pengguna media sosial di dunia siber. Ada beberapa poin untuk para pengguna media sosial dalam mengenali berita hoax sebelum mereka berbagi dalam jaringannya; pertama, berita Hoax cenderung berjudul provokatif, kemudian perhatikan link sumber situs atau penulis yang menghasilkan, selanjutnya bedakan opini dan fakta, cek foto yang dilampirkan dengan google image. Karena jangan sampai dengan kesalahan tekan para pengguna akun terjerat pasal menebar informasi yang menyesatkan, menghasut dan bohong yang mengakibatkan pengguna media sosial dijerat hukuman paling lama enam tahun penjara atau denda paling banyak satu miliar rupiah (UU No.11/ 2008), hanya karena tekan dan berbagi berita Hoax.

 

21
Feb
18

Anak dan Games Online

Bermain dalam dunia internet saat ini sepertinya menjadi masyarakat kekinian. Dunia internet dengan mudah diakses dengan gadget, dan bila ingin merasakan tampilan gambar yang lebih besar dapat menggunakan laptop, personal computer dengan akses wifi yang disediakan. Bahkan untuk lebih murah bisa mengakses di warnet dekat dengan pemukiman yang sering kita temui. Tarif untuk akses ke dalam dunia internet di warnet sangatlah terjangkau, bahkan usaha ini menawarkan tarif yang sangat diluar tarif pada umumnya dengan paket happy hours, akses dua jam mereka akan menambahkan satu jam untuk akses berikutnya hingga para pengakses dunia internet seperti dimanjakan hingga berlama-lama di depan monitor.

Dunia internet menawarkan banyak kenikmatan para pengaksesnya, lebih hebat dari televisi yang seringkali dikhawatirkan para pengamat media. Di kurun tahun 90-an, di Amerika Serikat dunia internet telah mencabut keharmonisan ruang tengah masyarakat Amerika. Di ruang tengah atau biasanya kita sebut ruang keluarga, biasanya masyarakat di sana menonton televisi dan membahas apapun yang mereka hadapi sehari-hari. Tetapi semenjak adanya dunia internet, kehidupan menjadi individualis, menciptakan anggota keluarga terpisah dari ruang keluarga, dunia internet yang difasilitasi personal computer meninggalkan ruang tengah dan menciptakan ruang-ruang lebih individu seperti di kamar pribadi ataupun ruang bawah tanah untuk anggota keluarga mengakses dunia internet. Anak-anak dan remaja menjadi anggota keluarga yang menghilang dari ruang tengah, sibuk dengan dunia kotak monitor yang difasilitasi internet.

Di Indonesia, hasil penelitian mengenai Keamanan Penggunaan Media Digital pada Anak dan Remaja di Indonesia yang dilakukan Kominfo di tahun 2014 menunjukkan setidaknya 30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet, dan media digital saat ini menjadi pilihan utama saluran komunikasi yang mereka gunakan. Ada aktivitas turunan dalam penggunaan media digital ini yang cukup mengkhawatirkan dalam perilaku sosial si pengguna, khususnya anak-anak. Anak- anak sebagai bagian dari 103 Juta pengguna internet di Indonesia (eMarketer.com, 2015), menghabiskan waktunya di internet dengan mengakses games online.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang biasanya anak-anak menghabiskan waktunya dengan games untuk menunggu waktu berbuka tiba, maka biasanya anak-anak mengakses games online di internet. Aktivitas ini lah yang sangat mengkhawatirkan. Games online menawarkan simulasi realita yang dapat mengikat mereka ketika bermain. Mereka menjadi mahluk sosial di depan layar yang saling berinteraksi dengan layar lainnya saling terkoneksi dalam bermain bersama. Para pengamat seringkali salah mengartikan mereka yang bermain games online sebagai mahluk yang anti sosial, tetapi mereka sebenarnya sedang bersosialisasi dalam sebuah “networking” (saling tersambung dengan komputer lainnya. Istilah penulis sebagai “alternative to society” menggantikan “real society”. Hubungan sesungguhnya menjadi terabaikan, mereka sibuk dengan simulasi dunia yang ditawarkan dan mereka masuk ke dalamnya. Banyak anak-anak yang menjadi korban dalam aktivitas games online ini dari berjam-jam hingga berhari-hari menghabiskan waktunya di layar monitor. Efeknya hubungan dengan orang tua merenggang, dengan sekolah seringkali anak-anak membolos demi aktivitas mereka. Anak-anak bila dibiarkan beraktivitas tanpa bimbingan di dunia games online (bahkan kontennya banyak berbau pornografi dan kekerasan), maka akan sukar orangtua untuk menyadarkan mereka. Ini menjadi menjadi masalah serius bagi orangtua. Contoh, perhatikan bila malam hari di berbagai warnet yang menyediakan games online, siapa pengaksesnya mereka kebanyakan anak-anak.

Games online adalah masalah tersendiri dalam perkembangan teknologi komunikasi yang orangtua di Indonesia belum siap menghadapinya. Orangtua masih menganggap dunia internet sebagai kemajuan jaman yang tidak perlu dikhawatirkan bagi anak-anak mereka. Ada cara untuk menghadapi anak-anak yang mulai beraktivitas atau kecanduan games online. Pertama, susun jadwal aktivitas anak pengganti games. Seperti, olahraga, seni dan aktivitas lainnya. Kedua, jauhkan peralatan dan software games secara bertahap minimal perhatikan komputer atau perangkat game online lainnya di ruang terbuka. Bukan di kamar anak. Terakhir, jangan kenalkan games kepada anak di bawah usia delapan tahun, kecuali permainan edukatif.

 

26
Apr
17

Profetik Jurnal Komunikasi

Komunikasi PROFETIK merupakan istilah baru dalam khazanah ilmu komunikasi, yang mengacu pada pola komunikasi kenabian Rasulullah Muhammad saw yang sarat dengan kandungan nilai dan etika. Komunikasi profetik merupakan kerangka baru praktik ilmu komunikasi dalam perspektif lslam yang terintegrasi-terintegrasi dengan kajian ilmu komunikasi yang sudah berkembang sebelumnya.

Jurnal Komunikasi PROFETIK  adalah Jurnal Ilmu Komunikasi, mengkaji perubahan sosial budaya yang terjadi di era digital menjadi kehidupan berkomunikasi menjadi lebih berwarna. Teori-teori komunikasi mengalir menerjemahkan bahasa fenomena yang terjadi di masyarakat. Teori hadir karena observasi manusia akan sesuatu dan ingin memaknai, dan dirumuskan, dihadirkan sebagai cara sederhana memaknai kehidupan. pengembangan menjadi sederhana lagi untuk dipahami. Teori berfungsi sebagai penjaga pada asumsi-asumsi agar mudah didokumentasikan, teori adalah cara peneguhan ilmu pengetahuan yang terobservasi. Jurnal Komunikasi Profetik yang dihadirkan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini ingin menghadirkan peneguhan atas teori-teori yang hadir dalam studi Ilmu Komunikasi, agar menghasilkan keyakinan yang dapat dipercayai dalam masyarakat. Peneguhan atas akademis, praktisi-profesional, bahkan penulis jurnal sendiri agar teori komunikasi berkembang dan dapat digunakan membedah fenomena.

Jurnal Komunikasi PROFETIK terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober, sebagai jurnal ilmu komunikasi. Berisi tulisan yang diringkas dari hasil penelitian dan pemikiran konseptual di bidang komunikasi . Terbit dalam versi: cetak dan elektronik. Versi cetak dijual dengan harga tertentu. Untuk pembelian dan berlangganan silakan menghubungi Redaksi dan Distribusi Jl. Marsda Adisucipto No.1 Telp (0274)589621. Untuk versi elektronik (PDF) bisa diakses secara terbuka dan gratis tanpa harus berlangganan. Akses yang terbuka ini diharapkan akan meningkatkan keterbacaan dan meningkatkan sitasi karya-karya penulis.

Bahasa utama yang digunakan dalam penulisan artikel adalah Bahasa Indonesia meski tidak menutup kemungkinan artikel dalam Bahasa Inggris.

Profetik Jurnal Komunikasi examines socio-cultural changes, occurring in the digital age into life become more colorful communicate. Theories of communication flows translating phenomena that occur in the community. The theory  observation of human will be present phenomena to interpret, and formulated. presented as a simple way to make sense of life.

alamat Profetik Jurnal Komunikasi: http://ejournal.uin-suka.ac.id/isoshum/profetik/index

ojs

02
Mar
17

Menjadi Seseorang

Ketika kita hidup merasa bukan siapa-siapa, artinya memang kita bukan siapa-siapa. Allah sedang berbincang dengan kita untuk mengerti bahwa Dia lah pemilik kita. Kita merasa harus tergantung dengan seseorang sebenarnya diri kita sedang terbuai dengan artinya kenyamanan palsu, ketika kita hilang, kita akan merasa “down”.

Menjadi seseorang adalah menjadi orang yang bisa berbagi dan menghargai orang lain, ketika seseorang merasa tersakiti oleh kita, bukan kita mebicarakan kejelekan dia, karena seberapa kejelekan yang kita bongkar atas dia, sebegitulah keburukan diri kita atas diri kita sendiri.

17
Aug
16

Konsumsi dalam Ruang ONLINE

Konsumsi seringkali diartikan sebagai akhir dari proses produksi, di mana suatu benda akan habis setelah dikonsumsi. Dalam teori artikulasi, produksi dan konsumsi juga elemen lainnya dilihat sebagai relasi dialogis, di mana satu dan yang lainnya saling mendefinisikan satu sama lain. Karl Marx, dalam du Gay et al. (1997: 52), menyatakan bahwa produksi dalam waktu yang bersamaan adalah konsumsi dan sebaliknya. Tanpa produksi, tidak akan ada objek untuk dikonsumsi dan tanpa konsumsi, tidak akan ada subjek bagi produk. Suatu produk tidak akan disebut produk apabila belum dikonsumsi dan konsumsi ada untuk menciptakan “kebutuhan” akan produksi baru. Dalam online shop, fasilitas yang disajikan internet yang memberikan berbagai kemudahan. Kemudahan yang disajikan dalam berbelanja yaitu efisiensi waktu, tanpa harus bertatap muka pelanggan bisa membeli barang yang diinginkan, Perubahan cara belanja dengan menggunakan online shopsedikit banyak menggeser nilai sosial yang semula jika bertransaksi di pasar menggunakan komunikasi secaraverbal dalam bertransaksi, sebaliknya jika berbelaja melalui online shop proses bertransaksinya hanya melalui jaringan internet tanpa bertatap muka sehingga tidak adanya proses tawar menawar atau berkomunikasi verbal. Online shop sama halnya dengan pasar tradisional atau modern yang ada di dunia nyata namun perbedaannya hanyalah pada cara bertransaksi atau proses jual belinya dengan menggunakan jaringan internet. Para pengguna jasa jual beli online ini dapat dengan mudah melihat pilihan barang dan harga yang akan dibelinya. Keunggulan pembelian secara online ini prosesnya dapat dengan mudah di lakukan cukup dengan membuka situs online shop dengan sambungan jaringan internet. Bagaimana gaya hidup online shop dalam menghasilkan identitas bagi konsumen ?

Gaya Hidup

Membentuk dan menampilkan gaya hidup adalah kebutuhan yang sangat dituntut dalam kehidupan modern saat ini. Gaya hidup menjadi sebuah selera yang menampilkan diri pada kehidupan sosial. Dalam dunia Sosiologi, gaya hidup menjadi pintu masuk untuk memahami pengaruh nilai dan norma sosial dalam diri individu (Takwin, 2006:36). Kita dapat memahami fungsi-fungsi budaya dalam diri manusia dengan melihat pola-pola yang terangkai dalam gaya hidup. Bahkan, gaya hidup dapat menemukan makna dan pemaknaan terhadap dunia kehidupan manusia yang dilakukan. Gaya hidup dipandang sebagai pola-pola tingkah laku yang diungkapkan manusia sebagai respon terhadap dunia dan segala hal yang melingkupinya. Bukan hanya sebagai praktik-praktik konsumsi, pertunjukkan benda-benda dan pengalaman seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang di konsepsi sebagai nilai instrumental saja. Estetika realitas melatarbelakangi arti penting gaya hidup (Featherstone, 2008: 204). Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat di sekitarnya. Gaya hidup dikemukakan oleh Plummer, “sebagai cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.” (Plummer, 1983: 221). Jadi, gaya hidup dapat dikatakan sebagai suatu pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Perubahan teknologi komunikasi yang sangat cepat dan mengglobal memberikan perubahan jelas. Perkembangan teknologi berupa internet mempengaruhi tingkat kebutuhan dalam kehidupan berupa perubahan lingkungan sosial, tatanan kehidupan, berubahnya pola hidup. Teknologi ini menghasilkan ekspresi diri. Kondisi lingkungan mendukung untuk mengakses berbagai bentuk inovasi atau perubahan yang ada di lingkungan. Internet memberikan beragam fasilitas yang memudahkan penggunanya untuk mengakses beragam informasi yang diinginkan, dimanjakan oleh beragam fasilitas. Beragam fasilitas yang disajikan dalam teknologi internet, ia memberikan warna baru dalam segi belanja, warna Online shop menjadi salah satunya. Online shopping adalah proses pembelian produk ataupun jasa oleh konsumen melalui media internet Online shopping behavior (also called online buying behavior and Internet shopping or buying behavior) refers to the process of purchasing products or services via the Internet”. (Li and Zhang, 2002)

Kemudahan yang disajikan dalam online adalah efisiensi waktu, tanpa harus bertatap muka pelanggan bisa membeli barang yang diinginkan. Perubahan cara belanja dengan menggunakan online shop sedikit banyak menggeser nilai sosial yang semula jika bertransaksi di pasar menggunakan komunikasi secara verbal dalam bertransaksi, sebaliknya jika berbelaja melaui online shop proses bertransaksinya hanya melalui jaringan internet tanpa bertatap muka sehingga tidak adanya proses tawar menawar atau berkomunikasi verbal. Online shop sama halnya dengan pasar tradisional atau modern yang ada di dunia nyata namun perbedaannya hanyalah pada cara bertransaksi atau proses jual belinya dengan menggunakan jaringan internet. Para pengguna jasa jual beli online ini dapat dengan mudah melihat pilihan barang dan harga yang akan dibelinya. Keunggulan pembelian secara online ini prosesnya dapat dengan mudah di lakukan cukup dengan membuka situs online shop dengan sambungan jaringan internet. Pemenuhan kebutuhan melalui online shop untuk sebagian masyarakat memberikan warna tersendiri. Apakah dengan online shop masyarakat merasa mendapatkan kemudahan yang di tawarkan ataukah hal lain yang membuat mereka memilih cara belanja dengan menggunakan online shop. Apakah hanya pertimbangan geografis dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan sosial yang berada di kawasan yang tidak begitu strategis sehingga online shop menjadi salah satu pilihan untuk pemenuhan kebutuhan ataukah ada hal yang lain yang membuat masyarakat memilih online shop dalam memenuhi kebutuhan.

Penggunaan online shop bagi masyarakat memberikan perubahan belanja yang semula harus berdesak-desakan di pasar menjadi satu hal yang baru dan praktis. Saat ini adalah era di mana orang membeli barang bukan karena nilai kemanfaatannya namun karena gaya hidup, demi sebuah citra yang diarahkan dan dibentuk oleh iklan dan mode lewat televisi. Tidak penting apakah barang itu berguna atau tidak, diperlukan atau tidak oleh konsumen. Karena itu yang masyarakat konsumsi adalah makna yang dilekatkan pada barang itu, sehingga tidak pernah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat menjadi tidak pernah terpuaskan. Menurut Featherstone (Chaney 2006:67) menjelaskan budaya konsumen dibagi ke dalam tiga tipe yaitu pertama, konsumerisme merupakan tahap tertentu kapitalis. Kedua, konsumerisme dan konsumsi merupakan persoalan yang lebih sosiologis mengenai relasi benda-benda dan cara melukiskan status. Praktik konsumsi merupakan strategi untuk menciptakan dan membedakan status sosial. Tipe kedua dari konsumsi ini dapat kita lihat dengan munculnya komunitas pengguna barang tertentu. Dalam kata lain menurut Robert G. Dunn, “Commodity society represents a massive interpenetration of the economic and cultural spheres” (Dunn, 2008: 53). Gaya hidup online dalam aktivitas belanja mempresentasikan realitas tertentu. Daya simbol berperan membuka ruang komunikasi dan intepretasi terhadap tanda-tanda yang disebarkannya (Fashri, 2014: 118).

Dalam aktivitas online shop, belanja secara tidak sadar membentuk impian dan kesadaran semu para konsumen dan melahirkan pola-pola konsumerisme, berbelanja dianggap sebagai sebuah pekerjaan. Belanja menjadi aktivitas sosial dan suatu saat menjadi kompetisi untuk diri sendiri (memutuskan membeli atau tidak) juga terlebih untuk kompetisi pada teman dan anggota masyarakat yang lain (sebagai simbol status, gengsi, dan image manusia modern dan tidak ketinggalan zaman).

Budaya Online Shop

Teknologi baru seperti halnya internet yang online senantiasa membawa implikasi budaya bagi penggunanya. Budaya atas penggunaan hardware dan aplikasi, bila secara utuh mengenal akan membawa dalam kenyataan yang lebih dalam atas teknologi baru tersebut dibanding ketika hanya memahami sebagian. Pemahaman atas hardware berarti seseorang memahami fisik teknologi tersebut, ibarat handphone, seseorang yang paham hardware berarti dia mengerti setiap aplikasi atau fitur di dalamnya. Tak hanya berhenti memahami secara fisik, mengenal software dalam perspektif ini erat kaitannya dengan memahami nilai-nilai yang diusung oleh media tersebut. Nilai atas presentasi gaya hidup masyarakat dan juga representasi yang dihadirkan atasnya. Padahal, diketahui transformasi internet telah berlangsung dalam tiga gelombang. Joseph R. Dominick mencirikan gelombang pertama sebagai Web 1.0 (1995-2003), pengguna internet pada umumnya menjadi konsumen yang pasif dalam mengonsumsi teks-teks yang sudah disediakan oleh produsen konten, sifatnya statis. Pada Web 2.0, ciri yang kentara adalah pada proses sharing dan kolaborasi. Posisi pengguna dalam hal ini menjadi lebih aktif sebagai produsen konten. Sementara, Web 3.0 dicirikan oleh munculnya media sosial yang dengan segera mengubah rutinitas publik sebagai pengguna media. Online shop merupakan bagian dari e-commerce yang merujuk pada aktivitas bisnis dengan memanfaatkan teknologi komunikasi seperti internet sebagai mediumnya (Meadows, 2008:213). Era e-commerce telah berkembang dan kini menuju ke situasi yang disebut dengan era e-commerce 2.0. Dengan kata lain, e-commerce 2.0 tidak hanya sebatas jual beli secara online, bahkan melibatkan interaksi di media sosial seperti facebook dan twitter. Pemanfaatan media sosial untuk kepentingan bisnis sering disebut dengan istilah social commerce.

Menurut Castells, dalam bukunya The Information Age: Economy, Society, and Culture, munculnya budaya virtualitas nyata. Di era masyarakat informasi, menurut Castells kita akan bisa melihat kemunculan suatu pola yang sama yang berasal dari perkembangan jaringan, fleksibilitas, dan komunikasi simbolis (jaringan komunikasi mediasi-komputer), dalam bentuk budaya yang sebenarnya diatur di sekitar media elektronik. Seperti Online shop, merupakan Jenis ekspresi budaya yang muncul semakin meningkat dan dibentuk oleh dunia media elektronik (Nasrullah, 2012: 68). Stuart Hall dalam   (1997: 596-636) menegaskan bahwa perkembangan era modern kini telah membawa perkembangan baru dan mentransformasikan bentuk-bentuk individualism sebagai tempat di mana konsepsi baru mengenai subjek individu dan bagaimana identitas itu bekerja. Ada transformasi yang terjadi dalam individu modern di mana mereka mencoba untuk melepaskan diri dari tradisi maupun struktur sosial yang selama ini dianggap membelenggu. Sebagai sebuah budaya, Instagram merupakan konteks institusional maupun domestik di mana teknologi ini juga menggunakan simbol-simbol yang memiliki makna-makna tersendiri dan sebagai sebuah bentuk “metaphorical” yang melibatkan konsep-konsep baru terhadap teknologi dan hubungannya dengan kehidupan sosial (Nasrullah, 2012: 52). Raymond Williams mendefinisikan budaya juga sebagai praktik-praktik penandaan (signifying practices). Budaya merupakan makna bersama, Raymond Williams (1981: 64) berpendapat bahwa kebudayaan dapat dipahami melalui representasi dan praktik kehidupan sehari-hari, yang meliputi analisis atas semua bentuk signifikasi yang berasal dari pengalaman yang dihidupi, yaitu teks, praktik dan makna.

Bahkan lanjutnya, budaya online sebagai suatu jalan hidup spesifik yang dianut baik oleh orang, periode maupun oleh sebuah kelompok tertentu dalam masyarakat. Sebagai sebuah deskripsi dari sebuah jalan hidup partikular, yang mengepresikan makna-makna dan nilai-nilai tertentu bukan hanya seni dan proses belajar, melainkan juga pada institusi-institusi dan perilaku sehari-hari (Budiman, 2006:104) Makna dan praktek tersebut tidak muncul dari arena tersendiri, melainkan secara kolektif. Hall (1997: 2) pun melihat budaya sebagai sistem makna bersama. Ia berpendapat bahwa budaya sebagai sebuah proses, sekumpulan tindakan untuk melakukan produksi dan pertukaran makna, “the giving and taking of meaning”, antar individu di masyarakat atau kelompok. Hall (1997: 3).

Konsumen dapat memberikan perspektif baru mengenai budaya, yang melihat budaya sebagai proses perjuangan melihat dunia dan membuat klaim pada bentuk-bentuk sosial dan material, sebagai kontruksi diri. Konsumen menjadi jalan untuk memahami masyarakat modern. Konsumen memiliki proses ganda, sebagai dimensi kultural ekonomi dan dimensi ekonomi pada benda-benda kultural (Miller, 1998:2). Pertama pemanfaatan benda-benda materi tidak hanya dilihat dari kegunaannya, namun juga sebagai komunikator. Kedua, prinsip-prinsip penawaran, permintaan, akumulasi kapital, kompetisi dan monopoli yang beroperasi dalam ranah hidup, benda-benda kultural dan komoditas. Dalam kajian pola konsumsi ini, definisi konsumsi yang diterjemahkan dari consumption, yang berarti “the act of consuming”, tindakan untuk mengkonsumsi, dapat bermakna memanfaatkan, menggunakan, atau menikmati sesuatu yang bersifat material maupun non material. Komodiatas konsumsi diperlakukan sebagai tanda (signs) yang mempresentasikan konsep, gagasan dan perasaan kita dalam suatu tatanan tertentu untuk dapat dipahami.

Habitus dalam aktivitas shop online

Piliang (2004) mengemukakan bahwa “Habitus berkaitan dengan situasi, aksi, prosedur, praktik-praktik keseharian yang mengikuti jenis dan gaya hidup tertentu” (dalam Ibrahim, 2004: 325). Habitus mencerminkan pembagian objektif dalam struktur kelas seperti menurut umur, jenis kelamin, kelompok, dan kelas sosial. Habitus diperoleh sebagai akibat dari lamanya posisi dalam kehidupan sosial diduduki, jadi habitus akan berbeda-beda tergantung pada wujud posisi seseorang dalam kehidupan sosial, tak setiap orang sama kebiasaannya, orang yang menduduki posisi yang sama dalam kehidupan sosial cenderung memiliki kebiasaan yang sama. Dalam pengertian ini habitus dapat pula menjadi fenomena kolektif, habitus memungkinkan orang memahami dunia sosial. Kebiasaan individu tertentu diperoleh melalui pengalaman hidupnya dan mempunyai fungsi tertentu dalam sejarah dunia sosial dimana kebiasaan itu terjadi. Habitus dapat bertahan lama dan dapat pula berubah dalam arti dapat dialihkan dari satu bidang ke bidang yang lain.

Memperhatikan para pengguna online shop dalam mengkonsumsi banyak hal yang dapat diamati. Beberapa narasumber yang menjadi subjek penulisan memperlihatkan bahwa pembelian menggunakan online shop itu mempermudah mereka. Vira, mahasiswi dari Universitas Negeri Islam di Yogyakarta yang berprofesi menjadi model merasakan banyak kemudahan dalam berbelanja online. Vira masih menyukai untuk berjalan-jalan ke mal untuk membeli barang keperluannya. Mal yang ia sukai adalah yang berada di pusat kota, tak sekedar berbelanja ia juga banyak dating ke mal untuk nonton di bioskop yang disediakan di mal tersebut.

 

Daftar Pustaka

Budiman, Hikmat. 2006. Lubang Hitam Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

du Gay P. 1997. Production of Culture, London: Sage in association with Open University.

Dunn, Robert.G. 2008. Identifying Consumption Subjets an Objets in Consumer Society. Philadelphia: Temple University Press.

Hall, Stuart. 1997. Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: Sage Publications.

Mackay, Harvey. 1999. Dig Your Well Before You’re Thirsty. Currency Books.

Takwin, Bagus. 2006. Resistensi Gaya Hidup: Teori dan Realitas. Yogyakarta : Jalasutra.

Fashri, Fauzi. 2014. Pierre Bourdieu Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra.

Nasrullah, Rulli. 2012. Komunikasi Antar Budaya: di Era Budaya Siber. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group.

Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group.

Featherstone, Mike. 2008. Posmodernisme Budaya dan Konsumen. Yogyakarta: Jalasutra.

Plummer,R. 1983. Life Span Development Psychology: Personality and Socialization. New York: Academic Press.

Chaney. (2006). Suatu Bentuk Masyarakat Modern. Jakarta: Kanisius.

Meadows, Donella H. 2008. Thinking in Systems: A Primer. Chelsea Green Publishing: Vermont.

Miller, Daniel. 1998. Shopping, Place and Identity. Newyork : Routledge

Li and Zhang. 2002. Consumer Online Shopping Attitudes and Behavior. Researchgate

21
Mar
16

KOMUNIKASI ANTAR AGAMA DALAM KEARIFAN LOKAL

Indonesia atau Nusantara adalah negara kepulauan terbanyak dan terpanjang di dunia (lebih 17 ribu pulau, jika dibentangkan di benua Eropa jaraknya mulai dari ujung Inggris Raya sampai Turki). Pantainya terpanjang setelah Kanada. Luas daratannya sepertiga (27 persen) dari seluruh wilayah tropis dunia dengan keragaman kekayaan hayati ke dua terbesar setelah Brazil. Posisi geografis-geopolitik Indonesia juga sangat unik dan strategis karena membatasi sekaligus menghubungkan benua Asia dan Australia. Posisinya yang dibelah khatulistiwa sangat menguntungkan karena berkelimpahan cahaya matahari dan curah hujan tinggi. Cincin api (ring of fire) yang mengelilingi wilayah Indonesia menyebabkan kawasan ini berlimpah sumber energi panas bumi gunung volkanik aktif. Kawasan ini juga memiliki kesuburan tanah tinggi.

Kekayaan bumi Indonesia juga sangat luar biasa. Keragaman biodiversity hayati tropis menyimpan kekayaan flora, fauna dan zat hidup lainnya yang sangat berguna bagi kelangsungan peradaban manusia (sumber pangan, pakan, obat-obatan, serat alam, pekerja mikro biologis dan sumber energi terbarukan). Produksi tambang dan mineral yang ada di bumi Indonesia juga sangat mencengangkan. Timah nomor satu di dunia (1), nikel (3), tembaga (5) gas alam (8), Batubara (6), dan emas pada peringkat tujuh dunia ( The Economist, 2008-10). Hasil tambang lain seperti mangan, bauxit, perak, platina, berlian, uranium, biji/pasir besi, pasir kuarsa, bentonit, zeolit, marmer, granit tersebar di sejumlah daerah tapi belum tercatat dalam peringkat dunia. Hasil pertanian tropis juga sangat menakjubkan. Karet terbesar kedua (2), beras dan coklat terbesar ke tiga (3), kopi (4) teh (6), kelapa sawit, pala, lada, kayu manis dan cengkeh peringkat pertama dunia. Indonesia juga menjadi salah satu produsen ikan dan hasil laut tropis terbesar di dunia.

Kekayaan itu seharusnya bisa membuat Indonesia masuk kelompok negara kaya dan rakyatnya masuk golongan berpendapatan sama dengan Malaysia, Thailand atau Brazil. Namun yang terjadi justru makin jauh dari harapan dan cita-cita Indonesia merdeka, masyarakat adil dan makmur. Kesalahan pemilihan strategi-kebijakan ekonomi menyebabkan posisi Indonesia tertinggal jauh dibandingkan negara lain. Fakta dan data menunjukkan bahwa 65 tahun setelah merdeka setengah penduduk Indonesia miskin dan pendapatannya kurang dari 2 US $/hari/orang (Basri, 2009) sementara sapi di Eropa mendapat subsidi 2 US $/hari/ekor (Stiglitz, 2002). Menurut para ekonom pertumbuhan ekonomi Indonesia tinggi tetapi The Economist (2010), mencatat pertumbuhan tahun 2007 hanya 5.5 persen, di bawah Iran dan Mesir (6.5 persen dan peringkatnya 54). Cadangan devisanya masuk peringkat 27 (tertinggal jauh dari Thailand, 18; Malaysia, 17; Angola, 15; Brazil, 9 ). Human Development Index (HDI) sangat rendah dan masuk peringkat 111, dibawah Vietnam.

Paradox negara Indonesia kaya tapi utangnya banyak dan 100 juta rakyatnya miskin harus menjadi pertanyaan, pelajaran serta kesadaran bersama. Mengapa tahun 1970 utang Indonesia hanya sekitar 3 milyar US $ tetapi tahun 2010 membengkak menjadi 160 milyar US $ (1500 trilyun dan cicilan utang setiap tahun hampir 200 trilyun rupiah) ?, bahkan data terakhir di tahun 2015 ini utang pemerintah Indonesia berhasil tembus Rp 4.000 triliun lebih, seperti yang diberitakan CNN Indonesia berikut ini : Jakarta, CNN Indonesia — Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah utang luar negeri yang ditarik swasta dan pemerintah pada Juli 2015 sebesar  US$ 303,7 miliar atau mencapai Rp 4.376,3 triliun (kurs terkini Rp 14.410/US$). Angka tersebut turun 3,7 persen dibandingkan dengan posisi bulan yang sama tahun lalu atau year on year (yoy) (http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150920094113-78-79808/bi-total-utang-luar-negeri-ri-rp-4376-triliun-per-juli-2015/, diunduh, Selasa, 17 November 2015 pukul 10.50 wib).

Selain di tinjau dari kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah, namun penuh dengan permasalahan terkait pengelolaan yang di rasa belum optimal, Indonesia juga pernah beberapa kali mengalami permasalahan dehumanisasi yakni konflik-konflik internal, baik konflik suku, ras, agama (sara), aliran kepercayaan dan konflik lainnya yang semua ini justru semakin membuat catatan hitam Nusantara tercinta. Apakah hal ini di karenakan belum terciptanya komunikasi humanis secara optimal di antara sesama putra bangsa?

Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia adalah sebuah bangsa yang komposisi etnisnya sangat beragam. Begitu pula dengan ras, agama, aliran kepercayaan, bahasa, adat istiadat, orientasi kultur kedaerahan serta pandangan hidupnya. Jika diurai lebih terperinci, bangsa Indonesia memiliki talenta, watak, karakter, hobi, tingkat pendidikan, warna kulit, status ekonomi, kelas sosial, pangkat dan kedudukan, varian keberagaman, cita-cita, perspektif, orientasi hidup, loyalitas organisasi, tingkat umur, profesi dan bidang pekerjaan yang berbeda-beda. Tiap-tiap kategori sosial, masing-masing memiliki “budaya” internal sendiri, sehingga berbeda dengan kecenderungan “budaya” internal kategori sosial yang lain. Bila dipetakan secara lebih teoritis, bangsa Indonesia dari segi kultural maupun struktural memantulkan tingkat keragaman yang tinggi (Badan Litbang DEPAG RI, 2003 : 1).

Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi konflik bangsa Indonesia juga tinggi. Potensi perpecahan dan kesalahpahaman juga tinggi. Baik konflik dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Dalam skala kecil, konflik tercermin pada komunikasi yang tidak sambung atau tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan rasa tersinggung, marah, frustasi, kecewa, dongkol, bingung, bertanya-tanya, dll. Sementara itu, konflik dalam skala besar mewujud dalam, misalnya, kerusuhan sosial, kekacauan multibudaya, perseteruan antar ras, etnis dan agama, dll (Badan Litbang DEPAG RI, 2003 : 2).

Sebagai contoh, ada beberapa peristiwa terjadinya konflik sosial bernuansa agama di Indonesia, kasus kerusuhan sosial di Banjarmasin tahun 1997, konflik sosial bernuansa sara berbagai komunitas etnik di Kalimantan Barat, kasus kerusuhan di Mataram Januari 2000, konflik sosial bernuansa agama kasus tentang tragedi kerusuhan Poso, kerusuhan Kupang Nusa Tenggara Timur 30 Nopember 1998, kasus kerusuhan Lampung, kasus kerusuhan Ambon, kasus kerusuhan sara di Palangkaraya, tragedi berdarah di kota Waringin Timur yakni kasus Dayak dan Madura tahun 1999 (Badan Litbang DEPAG RI, 2003 : xiii-xix).

Terkait dengan berbagai peristiwa memilukan yang terjadi di Indonesia/Nusantara, maka segenap putra bangsa harus bersama-sama, bersatu padu buat mencari solusi yang tepat. Terdapat istilah yang sangat ideal yakni “act locally and think globally” (bertindak dan berbuatlah di lingkungan masyarakat sendiri menurut aturan-aturan dan norma-norma tradisi lokal serta berpikir, berhubungan dan berkomunikasilah dengan kelompok lain menurut cita rasa dan standar aturan etika global) (Riyanto, 2013 : vii) sudah mulai muncul ke permukaan sejak dekade delapan puluhan, namun hingga sekarang, seperempat abad kemudian,belum juga kunjung ketemu formula yang jitu tentang hal tersebut.

Pengalaman kemanusiaan merasakan hal-hal yang sebaliknya layaknya berbagai peristiwa sara yang menimpa bangsa, bukannya kedamaian, mutual trust, peaceful coexistence, at-ta’ayus as-silmi, tolerance, tasamuh antar sesama dan antar kelompok umat manusia, tetapi justru kekerasan, violence, prejudice (buruk sangka), su’u az-zan keagamaan, etnisitas, kelas, ras, kepentingan (seperti yang di sampaikan dalam Al-Qur’an Surat al-Hujurat [49] :12), baik di tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional (global). Seolah-olah semua ingin membalik adagium “act and think locally only”, tanpa harus di barengi “think globally” (Riyanto, 2013 : vii).

Di dalam bergaul, berhubungan dan berkomunikasi dengan kelompok lain tak merasa perlu mempertimbangkan dan mengindahkan tata aturan, hukum-hukum, kesepakatan-kesepakatan dan hubungan internasional. Masing-masing kelompok etnis, agama, kelas, kultur ingin mempertahankan, bahkan sekte, mazhab atau aliran pemikiran tertentu ingin mengokohkan dan mempertegas identitas lokal keagamaan, identitas kultural, identitas etnis, identitas politik karena merasa di bawah bayang-bayang ancaman dominasi dan hegemoni kultur, budaya atau peradaban asing tertentu, sedangkan sejak jaman dahulu, pada masa Hindu dan Budha di Jawa Tengah dan DIY sebagai contoh, terutama abad 7 sampai 14 M, leluhur Bangsa Indonesia telah memperlihatkan keragaman kultur, keragaman agama dan keragaman tradisi yang berbeda namun tetap bisa hidup harmonis, berdampingan, menjaga toleransi dengan baik, bahkan tercipta integrasi interkoneksi antar agama Hindu Syiwa dan Budha Mahayana “unity in diversity” yang nampak di beberapa candi dan relief candi, seperti di Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Boko.

 

  1. DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Agama RI, Departemen (2003), Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan, Puslitbang Kehidupan Beragama, Bagian Proyek Peningkatan Pengkajian Kerukunan Hidup Umat Beragama, Seri II Konflik Sosial Bernuansa Agama di Indonesia, Jakarta.

Agama RI, Departemen (2003), Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan, Puslitbang Kehidupan Beragama, Bagian Proyek Peningkatan Pengkajian Kerukunan Hidup Umat Beragama, Seri II Riuh di Beranda Satu Peta Kerukunan Umat Beragama di Indonesia, Jakarta.

Kriyantono, Rachmad, Teknik Praktis Riset Komunikasi (2006), Jakarta : Kencana Prenada Media Gruoup.

Pawito, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif (2007), Yogyakarta : Jala Sutra.

Riyanto, Waryani Fajar (2011) Naga-Ra Atlantis Purba (Replika Ibu Kota Atlantis dan Relief Para Nabi di Candi Borobudur, Relief Al-Qur’an, NKRI Naga-Ra Ke-Satu-An Ind-One-Sia, Menemukan Kembali Atlantis Purba O-ra Hana Jiwa Ka-Jawi Jiwi di Kebumian Indonesia, Yogyakarta : Atlantis Press.

Samovar, Larry A dkk (2010), Komunikasi Lintas Budaya Edisi 7, Jakarta : Salemba Humanika.

21
Mar
16

Persepsi visual membangun Kecerdasan Visual pada Anak-Anak

Kecerdasan memang menjadi konflik yang utama dibidang pembelajaran sehari-hari, baik disekolah maupun dimasyarakat. Kecerdasan juga menjadi hal yang luar biasa untuk menuju suatu kesuksesan. Tetapi jarang sekali para remaja yang mengetahui bahwa setiap orang memiliki suatu kecerdasan. Dan hanya menghabiskan hidupnya untuk berfoya-foya, ngegenk dan nongkrong. Yang sangat bertolak belakang dengan pengembangan kegerdasan yang ia miliki. Dan hanya menilai IQ (intelligence quotient) saja sejagai ujung tombak tingkat kecerdasan seorang anak. Padahal IQ hanya berperan 20 persen saja dari kecerdasan seorang anak. Gsianturi mengatakan “justru anak yang cerdas itu adalah anak yang bisa bereaksi secara logis dan berguna terhadap apa yang dialami di lingkungannya”(dalam jurnal Dinkes, 2010).

Menurut Tabroni dalam pengantar buku Success For Teens mencatat Kesuksesan seorang anak tidak didasarkan pada keturunan, kesuksesan seorang anak tidak bisa dibeli, kesuksesan seorang anak tidak bisa dipesan, kesuksesan seorang anak tidak bisa dipinjamkan. Tetapi kesuksesan seorang anak sangat tergantung pada sejauh mana orang dapat mengoptimalkan potensinya. Menurut Haward Gardner kecerdasan manusia terbagi menjadi 8 kategori yang komprehensif, atau yang lebih dikenal dengan delapan “kecerdasan dasar”. (Roni Tabroni, 2005 :3). Menurut Gardner (1999) seorang penulis buku tentang Multiple Intelligences melihat kecerdasan sebagai kapasitas untuk pemecahan masalah, membentuk produk yang dapat dinilai menurut satu atau lebih setting budaya, yakni; (1) kecerdasan verbal/linguistik, (2) logika matematik, (3) visual/spatial, (4) music/rhythmic, (5) bodi/kinestetik, (6) interpersonal, (7) Intrapersonal, dan naturalis. Kecerdasan Spasial

Sedangkan Kecerdasan Visual-Spasial yang akan kita bahas merupakan kecerdasan yang sering dikaitkan dengan bakat seni, khususnya seni lukis dan seni arsitektur. Menurut Muhamad Yami “Kecerdasan Visual-Spasial atau kecerdasan gambar atau kecerdasan pandang ruang didefinisikan sebagai kemampuan mempresepsi dunia visual-spasial secara akurat serta menstranformasikan persepsi visual-spasial tersebut dalam berbagai bentuk. Kemampuan berpikir Visual-Spasial merupakan kemampuan berpikir dalam bentuk visualisasi, gambar dan bentuk tiga dimensi. Sedang menurut Toni Tabroni kecerdasan spasial adalah kemampuan mempresepsi dunia spasial-visual secara akurat (misalnya, sebagai pemburu, pramuka, pemandu) dan mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut (misalnya, decorator interior, arsitek, seniman atau penemu).

Pada anak-anak kita dapat memulai memacu perkembangan kecerdasan visual dengan berbagai rangsangan. Cara Mengembangkan Kecerdasan Visual Spasial
Menurut Sujiono (2010:58) menguraikan bagaimana mengembangkan cara kecerdasan visual spasial pada anak sebagai berikut;

  1. Mencoret-coret, untuk mampu menggambar, anak memulainya dengan mencoret-coret terlebih dahulu. Mencoret biasanya dimulai sejak anak berusia sekitar 18 bulan, tapi pada dasarnya kegiatan mecoret merupakan sarana anak mengekspresikan diri. Meskipun coretannya belum tentu langsung terlihat isi pikirannya. Selain itu kegiatan ini dapat melatih koordinasi tangan-mata anak.
  2. Menggambar dan melukis, kegiatan menggambar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan biaya yang relatif murah. Sediakan alat-alat yang diperlukan, seperti kertas, pensil warna, dan krayon. Biarkan anak melukis atau menggambar apa yang ia inginkan dan sesuai imajinasi dan kreativitasnya. Karena menggambar dan melukis adalah ajang bagi anak untuk mengekspresikan diri.
  3. Kegiatan membuat prakarya atau kerajinan tangan menuntut kemampuan anak memanipulasi bahan. Kreativitas dan imajinasi anakpun terlatih karenanya. Selain itu kerajinan tangan dapat membangun kepercayaan diri anak.
  4. Mengunjungi berbagai tempat, dapat memperkaya pengalamanvisual spasial anak. Seperti mengajaknya ke kuseum, kebun binatang, menempuh perjalanan alam lainnya.
  5. Melakukan permainan konstrutif dan kreatif, sejumlah permainan seperti membangun konstruksi dengan mengunakan balok, puzzle, permainan rumah-ruamahan, atau peralatan video, film, peta, atau gambar.
  6. Mengatur dan merancang, kejelian anak untuk mengatur dan merancang juga dapat diasah dengan mengajaknya dalam kegiatan mengatur ruang dirumah. Seperti ikut menata kamar tidurnya. Kegiatan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri anak bahwa ia mampu memutuskan sesuatu.
  7. Pengenalan informasi visual, informasi visual mengacu pada pesan pengetahuan yang dituangkan dalam bentuk nonverbal. Pesan pengetahuan disampaikan dalam bentuk grafik/ diagram dan denah.

Indikator kecerdasan visual spasial anak usia dini
Kecerdasan visual spasial muncul pada masa kanak-kanak. Anak-anak yang cerdas dalam visual spasial peka terhadap bentuk dan peristiwa, mampu merekam bentuk-bentuk tersebut dalam memorinya, serta memanggilnya sebutan bentuk melamun, menggambar atau menyatakan dalam kata-kata.

Daftar Pustaka

Kertamukti, Rama. 2014. Komunikasi Visual. Yogyakarta. Penerbit Galuh

 

Roni Tabroni. 2010. Success For Teens Jakarta : Penerbit Rohim Agency.

 

Aisyah, Siti. Dkk. 2009. Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Universitas Terbuka.

Gunarti, Winda. Lilis Suryani. Azizah Muis. 2010. Metode Pengembangan Perilaku Dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-kanak. Jakarta : Litera Prenada Media Group.

Sujiono, Yuliani Nuraini. Bambang Sujiono. 2010.Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta : PT Indeks.

Liniawati. 2013. Upaya Meningkatkan Kecerdasan Visual Spasial Melalui Alat Permainan Edukatif “Maze”. Semarang : Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI.

 

 

 

 

 

 

15
Jan
15

Mr. Mahasiswa

jangan cengeng ah jadi mahasiswa…hanya ndak punya laptop…tugas demi tugas kau lenakan…nggak punya tablet kau anggap engga gaul….engga bisa BBM karena nggak punya bunuh kreativitas….engga punya android serasa ngga punya diktat…. dulu memang jaman dulu tetapi dulu memberikan pengalaman berharga bagi kita….

Seingat saya dulu seorang mahasiswa punya tekad besar untuk datang ke perpustakaan bahkan perpus itu layaknya sebuah shopping centre, indah-bermakna- dan pastinya sulit kita memiliki buku sedemikian banyaknya.Cengeng benar menjadi mahasiswa sekarang, jaman kau ingin rubah tetapi kau hanya suka berebah… duduk di warung kopi bercerita ingin mengubah dunia dengan sebungkus rokok dan secangkir kopi pahit…. angkatlah kau punya bahu dan lengan tulislah apa yang ada dalam pikiranmu tebarkan analisa dan persepsi dan penemuanmu… bukan mengujuk gigi dengan ampas kopi….

14
Jan
15

Iklan : Kreativitas yang mengungkap Masa Depan

Berkarier di bidang Periklanan adalah sebuah karier yang unik, antara seni dan teori berkaitan disana. Seseorang menyukai karya sebuah iklan, bukanlah sebuah persoalan sederhana dalam mengartikannya. Kehidupan menggali ide kreatif selalu harus ada dalam berkarier di periklanan. Ada seorang teman dari sebuah radio terkenal di Yogyakarta, dia bertanggungjawab penuh dalam pengelolaan program siaran diradionya, pernah bertanya pada saya. “Apa sih maksudnya kreatif itu? Berkali-kali saya suruh penyiar saya untuk kreatif tetapi mereka bingung siaran yang kreatif itu bagaimana”. Kreatif-kreatif apa sih kreatif, kalau kata guyon mataraman sih kere sing aktif…ya ndak? Kreatif sih menurut saya adalah create yang aktif. Kita selalu disibukkan dengan kegiatan yang kita bisa dan dapat menghibur orang lain, dan harus selalu fresh! Ya…Fresh, gimana rasanya roti yang baru keluar dari oven, baunya, warnanya memikat bukan?

Ada hal yang mendasar orang bisa disebut bekerja secara kreatif, dia selalu melakukan atau percaya pada intuisi. Pada dasarnya tiap manusia memiliki intuisi, dia selalu dapat menduga memprediksi apa yang seharusnya dia lakukan, cuman kita seringkali tidak mau mendapat resiko dari prediksi kita. Kita cuman mau diwilayah aman-aman saja (safe zone) yang penting untung dan jalan, payah! Resiko selalu kita hindari, kalau perlu kita jauhi jangan mendekat dari kehidupan kita. Di Indonesia pekerjaan PNS menjadi idola bagi beberapa (mayoritas sih kalau mau diomongin) orang, karena dari segi nyaman, wuih! nyaman banget, kerja nggak kerja dapat gaji, nanti tua langsung dapat pensiun, nyaman banget ya? Di dunia periklanan mau kerja gini ya tidak akan pernah ketemu kita.

Di dunia iklan kita dididik menjadi penerjemah mimpi seseorang, lebih dekatnya sih Target Audience kita, kita lebih mengerti mereka dibanding mereka sendiri, hebat coba! Kalau kita cuman menunggu mereka pengen apa ya masalah, karya kita enggak pernah diterima mereka, tapi ya cuman itu, pendekatan kita harus selalu personal and emotional oriented. Hasilnya Target audience kita senang…kita ya pastinya senang juga, iya enggak sih. Dalam buku Inside the Minds: The Art of Advertising, karangan Joe Grimaldi CEOs from BBDO. Dikemukakan banyak hal mengenai kegiatan kreatif, intinya adalah ekploitasi kegilaan kita mengenai estetika kesukaan Target audience, ilmu tentang tetek bengek periklanan kita peras habis-habisan dan disiplin…bisa enggak disiplin? Menggapai masa depan bukan hil yang mustahal kok! Sadarlah, mimpi itu dekat dengan kita, hari ini hujan tidak? kita pasti bisa jawab dengan apa? Ya…melihat tanda-tanda cuacakan, kita menjawab hujan atau tidak bukan menunggu kita kehujanankan, konyol! Bila kita ingin menggapai apa yang disukai target audience, ya…pelajarilah kesukaan Target Audience dengan sisi emosional mereka, kita sedang mempelajari tanda-tanda dari mereka. Nah, itulah iklan, kita di dunia periklanan. Bahasa konotatif, bo!

Periklanan membutuhkan orang-orang yang ingin memetik masa depan untuk sebuah entertainment dunia. Iklan seharusnya menghibur, walau menjual itu harus. Tetapi unsur menghibur adalah hal yang harus menjadi unsur yang tak terlupakan. Kreatif is unimpossible kok, jadilah diri kita menggapai masa depan, selalu berpikir kearah depan, jangan nunggu…emang bis. Banyak temen-temen mahasiswa bertanya pada saya, kreatif itu kita harus ngapain? Kalo udah membaca awal tulisan ini ya. Pertama ambil pena atau pinsil, pengen apa kamu untuk memajukan dirimu di dunia iklan ini dan lakukan setelah menulis itu, bukan cuman disimpan dibawah bantal. Bisa? Dan yang kedua, ketiga, keempat? Enggak ada…just do it!

14
Jan
15

My prosa

Waktu menunjukkan pukul 03.30, menanti subuh datang. Hmmm… menjelang subuh adalah waktu dimana sang Khalik menunggu kita didepan pintunya, karena subuh adalah waktu para ksatria bumi bergerak memegang janji untuk mengolah ciptaan Sang Khalik. Dalam renungan menjelang subuh sering kita terpuruk mengingat masa lalu ataupun membuat rencana menghadapi keesokan hari.Tetapi ketika subuh kita sering terlupakan atas pengingatan kita ketika menjelang subuh. Di rumahku ketika menjelang subuh, aku melihat banyak sepeda mulai beriringan menuju pasar, sepertinya mereka santai dalam berperilaku. Dua tiga empat sepeda beriringan dan mereka saling bercakap diatas sepeda membicarakan aktivitas yang nantinya akan mereka lakukan, mereka bercerita dari harga cabe yang melangit hingga Gayus yang super dupper kaya……dan tidak mungkin mereka mencapai seperti itu… Continue reading ‘My prosa’

13
Jan
15

Kamu segalaNya…takkan terhapus oleh waktu

menjaring waktu seperti halnya menyapu kesia-siaan. Seringkita mengharapkan takdir menghampiri kita bukan takdir itu kita buat. Saya seorang dosen seringkali sadar tidak sadar mengolah masa lampau yang merasakan bahwa profesi saat ini bukanlah cita-cita yang diharapkan, tapi apalah kita kalau kita tidak menerima ketentuanNya dan mencintaiNya. Kamu segalanya ya Robb…seringkali aku berdusta padaMu tetapi engkau selalu memberikan kerahmatanMu dan selalu memberikan maaf dan waktu untuk berubah. Waktu itu rahasia dan serahasia itulah kamu dengan takdirmu, bergeraklah untuk menjangkau takdir bukan kita hanya menunggu layaknya cicak.

13
Jan
15

copy itu enak!!!

Enak yah jaman sekarang kerja jadi copywriter…bayangin seribu satu bahasa dapat kita ambil dari Timeline seseorang di jejaring sosial dan dapat kita cuplik contohnya ada sebuah curhatan yang dikirim ke kita : *simak

Jika namamu yang tertulis di Lauhul Mahfudz untuk diriku, niscaya rasa cinta itu akan Allah tanamkan dalam diri kita.

Tugasku bukan mencari dirimu, tetapi mensholehkan diriku…

Wahai seseorang yang tertulis di Lauhul Mahfudzku, imanku, dan ayah dari anak-anakku, engkau yang membersamai perjalanan nantinya…

Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk jadi imam bagi tulang rusukmu, dan buah hatimu kelak…. Continue reading ‘copy itu enak!!!’

12
Feb
14

lagu dan hidup…

MasyaAllah… lagu sekarang bila dicerna dengan baik banyak yang engga bermanfaat dengan segala kehidupan…banyak hal. Penulis pernah belajar dalam dunia komunikasi ada istilah context making content…apapun disekelilingmu pasti merubah dirimu jadi sesuatu. Komunikasi sama halnya dengan dunia sosial lainnya sering mempelajari realitas dan akibatnya. Pola sosial terbentuk dari sekeliling, Lagu adalah hasil dari pola sosial. Bagaimana lagu ini tercipta dari hasil budaya manusia ia membentuk norma yang kuat membebani tiap liriknya. Norma adalah aturan, implisit, maupun eksplisit mengenai perilaku. Lagu yang tren di Indonesia saat ini adalah oplosan…dengan lirik sepertipenggalan berikut :

Coba sawangen kae konco kancamu,
Akeh sing podo gelempangan,
Ugo akeh sing kelesetan,
Ditumpakke ambulan

Yo wis cukupno anggonmu mendem,
Yo wis cukup anggonmu gendeng,
Yo mari-mario, yo leren lereno
Ojo diterus-terusno

Tutupen botolmu, tutupen oplosanmu,
Emanen nyawamu,
Ojo mbok terus-teruske
Mergane, ora ono gunane…

Kalo dicerna lirik ini baik…tapi dengan cara pendengdangan dan tingkah polah penyanyi….lagu ini malah menyuruh si penikmat lagu untuk ikut mabuk….realitas yang ada menciptakan hal tersebut. Norma muncul dan juga diikuti oleh hubungan-hubungan sosial lainnya. Lagu sesuai dengan tingkatan sosial pun menjadi sebuah realitas tersendiri….kekeliruan sosial akan terbentuk dalam sebuah lagu…jadi hiduplah dengan lagumu sendiri…

16
Oct
13

Tidak Takut dilahirkan….

Seringkali ketika kita hidup, kita merasa tidak mau untuk dilahirkan. Beban berat merajang semua aspek kehidupan kita dan kita merasa mengapa dulu bunda kita melahirkan! Weitz…gila bener nih pemikiran, siapa suruh kamu lahir dan siapa suruh juga kamu tidak dilahirkan….dalam bahasa islam ada yang disebut sifat “Jaiz”….Allah lah yang merancang semua aspek kehidupan kita, jadi ndak mungkin dong Arrohman dan Arrohim mau merusak kita, kita aja yang males untuk membongkar semua skenario itu. Orang kreatif harus selalu merancang kehidupannya dengan pasti. Bahasa gimana nanti itu …., itu bahasa orang yang ndak jelas pemikirannya dia ndak mau punya resiko. Bila, kita memang dirancang untuk selalu kreatif,  kita seharusnya sudah merancang kehidupan kita ini. Orang kreatif …harus dan harus…. tidak pernah mau dibatasi dan dikekang apalagi diintimidasi….mati deh alam pikiran kita.

15
Oct
13

Belajar dengan hati bukan dari mulut

Mulut tak bertulang…yaa jelas kata Mr Broery Pesolima. bagaimana mulut kita susah direm kalo udah pengen “menang”nya sendiri….Belajarlah dengan hati ketika menanggapi sesuatu karena aspek persepsi kita dapat lebih bijak menanggapi sesuatu. Mulut seringkali menjadi panglima kita tetapi kita lupa bahwa hati menjadi permasuri kita, bagaimana sebuah perjalanan ini dimulai dengan sebuah ketenangan dan itu berasal dari apa disebelah kita.

Hari ini membaca bagaimana seorang anak manusia yang baru belajar berkomunikasi kritis menindaklanjuti pemikirannya, ia membabi-buta bahkan menghina. Percayalah, semua makian itu tidak akan pernah ada hasilnya. Hatilah yang akan merubah seseorang menjadi apa yang kita harapkan walaupun seseorang bukan kita tetapi dia akan menjadi kita karena hati….

14
Oct
13

Mengertilah…be positive ndak susah…

Mengatakan kau akan kuberikan setumpuk bunga, akan lebih berarti daripada kau mengatakan akan memberikan sumpah serapah….Orang lain akan menjadi “sesuatu” daripada kau menjelek-jelekkan dia. Belajar iklan sama seperti itu kita harus memberikan sesuatu yang positif pada konsumen pada mereka, ndak susah kok…biarkan lawan bicara kita atau konsumen kita berkembang hatinya dan tersenyum dengan apa yang kita hasilkan.  Janganlah wajah heran atau dahi yang naik terjadi ketika mereka melihat apa yang kita hasilkan…Dunia modern sekarang ini ingin menghasilkan orang-orang yang mengerti orang lain, betapa asyiknya kalo ini semua terjadi tidak hanya di textbook.

Membuat hidup itu lebih hidup adalah dengan memberikan aspek positif kearah orang lain, iklan yang baik adalah menyegerakan efek itu pada “ending” pesannya, dengan kita menjadikan diri kita seperti mereka tidak susah kok membuat hal-hal seperti itu.

Seperti puisi yang diungkap oleh Dorothy Law Nolte yang saya baca di Psikologi Komunikasi Jalaluddin Rakhmat…my good teacher sewaktu di Unpad dulu….

Anak Belajar Dari Kehidupannya

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi

Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
Continue reading ‘Mengertilah…be positive ndak susah…’

01
Oct
13

film purence

maaf film tak bisa di upload minta ke anin aja yah…

27
Sep
13

hampir 2 bulan my blog di KO Hacker…!!

Sungguh sesal ketika 2 bulan yang lalu ingin mengupdate blog ku ini, blog ku disikat perentas…susah banget ruang kreatif ku dihancurkan mahluk bernama hacker…tapi ndak apa-apa deh…namanya juga kreativitas pasti ada salurannya…:)

 

27
Sep
13

Mengerti kamus bukan berarti mengerti dunia…

hapal kamus bahasa inggris, kamus cerdas…atau apapun…bukanlah berarti mengerti semua hal yang ada di dunia. Ingin mengerti dunia sekitar yah kita harus berinteraksi dengan apa yang ingin kita ketahui. Tidak akan mengerti membuat sapu bila kita tidak langsung membuat sapu. percuma bila kita hanya membaca kamus 101 belajar membuat sapu. Banyak pengejar illmu lupa bahwa berinteraksi dengan kamus hanya mengerti satu kata yaitu tulisan, bukan emosi apalagi sensasi. Guru harus kita atangi sehingga transfer ilmu akan tercapai dengan lancar…#gitu aja

15
Apr
13

buku baru Copywriter:fresh from OVEN

ini buku baru kita bikinnya ajaib cuman 2 minggu langsung cetak!!! hmmmm….

558060_10200368606809743_1582658780_n

15
Apr
13

Hashim, Pengusaha Global Indonesia Berbagi Ilmu Entrepreneur Pancasila di UIN Sunan Kalijaga

Hashim, Pengusaha Global Indonesia Berbagi Ilmu Entrepreneur Pancasila

di UIN Sunan Kalijaga.

 

Jogja, Kamis 11 April 2013.  “Pancasila  adalah Dasar Negara yang dapat diimplementasi dalam semua hal, kekukuhan itu menjaga keanekaraman masyarakat Indonesia”, pesan Hashim dalam kuliah umum yang diadakan Program studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga yang bertajuk “Pancasila sebagai Dasar Membangun Jiwa Entrepreneurship di Kalangan Mahasiswa dalam Memperkuat Daya Juang Bangsa” di Gedung Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.  Kuliah umum ini dihadiri oleh Purek. Bidang Kerjasama Prof.Dr. Siswanto Masruri, MA dan struktur Prodi. Ilmu Komunikasi.

Kesempatan kuliah ini dimanfaatkan pengusaha Global Indonesia, Hashim Djojohadikusumo untuk menularkan semangat Pancasila dalam berbisnis di era dunia tanpa batas. Dasar Negara, Pancasila adalah modal dasar yang sangat berperan dalam menjiwai cara berbisnisnya. Keragaman yang ada di Indonesia dari sosial, budaya, ekonomi, pemikiran mewarnai tiap-tiap daerah menciptakan fleksibilitas cara negosiasi dan kerjasama dengan para partner bisnisnya. Hashim, menceritakan dalam sesi pertama kuliah umumnya bahwa Persatuan Indonesia adalah suatu sikap pandangan hidup yang tidak dimiliki oleh bangsa manapun di dunia ini. Sebagai contoh yang diberikan adalah perpecahan pemikiran di Negara-negara Islam pada keputusan bekerjasama atau berperang dengan Bangsa Israel, karena perpecahan itu Israel tetap bias menindang bangsa Palestina. Tetapi, di Indonesia dengan jiwa persatuan Indonesia, kerukunan tetap terjaga.

Entrepreneurship adalah semangat yang harus muncul dalam tiap mahasiswa. Kebiasaan menghadapi resiko harus selalu ada dalam diri mahasiswa. Seperti halnya seorang nasionalis tulen, ceramah yang disampaikan pengusaha Hashim penuh dengan energy yang stabil, sehingga hampir 500-an mahasiswa menghadiri kuliah umum ini antusias mendengarkan hingga akhir sesi ceramah selesai.

Pola kebiasaan yang dilakukan dalam berbisnis di luar negeri didasari kenangan masa kecil Hashim yang sangat nasionalis. Dari kakek hingga orang tuanya Begawan Ekonomi Indonesia Sumitro Djojohadikusumo. Nasionalisme berani melawan kebenaran dan jangan mau diperalat adalah makna yang didapat Hashim melihat orangtuanya berjuang demi bangsa Indonesia. Kenangan itu ingin ditularkan kepada para Mahasiswa UIN Suka, yang diharapkannya menjadi pemimpin-pemimpin Bangsa yang beridealis.

Pada akhir ceramah, Hashim mengingatkan sikap disiplin harus menjadi makna yang dihasilkan dalam Nasionalisme dengan hadir tepat waktu dalam kuliah, dan ditanggapi mahasiswa dengan tepuk tangan riuh. Itulah bagian dari nilai-nilai entrepreneur Pancasila yang ingin dibagi kepada tunas-tunas bangsa. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga merasakan kedatangan Hashim sebagai contoh yang sangat baik untuk dijadikan patokan Mahasiswa untuk menjadi pemimpin atau pengusaha yang nasionalis dan berdedikasi demi bangsa Indonesia. (rama).

13
Feb
13

new book from me…

DSC00262

15
Jan
13

Warna Dalam Promosi

warna-dalam-promosi

03
Dec
12

Jokowi dan Kentucky FC

1obamaAda sebuah pameo yang sering saya dengar sehari-hari bahwasanya jadi manusia Indonesia itu enak banget, semua makanan sudah tersaji di halaman rumah kita. Apapun yang kita tanam dapat kita tunggu hasil panennya dan itulah Indonesia… Saking nikmatnya hidup di Indonesia walaupun ke luar negeri tetap ingin kembali ke bumi pertiwi ini. Berlama-lama bermalas-malasan hidup di indonesia sangat banyak terjadi. Ah…sudahlah ini negeriku, ndak mau deh njelek-njelekin negeri sendiri. kita mau bicarain Jokowi si jago dari sobet….solo betawi.  Mengapa sih Jokowi begitu hebat… kata pak Hermawan Kertajaya sih, itu karena differensiasi yang mengena dalam publik. Membahas tentang brand differensiasi  tentunya tidak akan terlepas dari sang penemu konsep ini, yaitu Al Ries dan Jack Trout. Mengutip dari buku Positioning – Diferensiasi – Brand milik MarkPlus&Co, Ries-Trout mengatakan ”…positioning is not what you do to a product. Positioning is what you do to the mind of the prospect. That is, you position the product in the mind of the prospect.” Kurang lebih artinya, positioning adalah menempatkan produk dan merek kita menancap dibenak pelanggan. Dengan definisi tersebut Ries-Trout berargumentasi bahwa setiap produk, merek dan perusahaan yang sukses selalu memiliki posisi yang kokoh dan unik dibenak pelanggannya. Positioning mengartikan diri kita harus dapat menaruh pesona dalam otak audience. Jokowi dapat menaruh dirinya pada rakyat kecil walau tidak populer di kalangan masyarakat kelas atas. Dia tidak mempermasalahkan bahwa dirinya keren atau tidak. keren disini berarti seperti pejabat lainnya di Indonesia…harum dan ber-Alphard. Dia memberi pesona pada kedudukanya ketika menjadi walikota Solo untuk menjaga ritme masyarakat Solo yang rakyat kebanyakan. Diferensiasi terbangun dari titik demi titik perjalanan karirnya. Ada sebuah brand yang saya ingin sandingkan dengan sang nama Jokowi yaitu kentucky fried chicken…

Nama kentucky fried chicken adalah nama yang luar biasa, ia mengalahkan rasa ayam kalasan, ayam mbok berek, bahkan ayam Suharti. Mengapa demikian….KFC kita singkat, memiliki diferensiasi yang tidak dimiliki oleh ayam-ayam yang telah disebutkan sebelumya yaitu: kecepatan penyajian, bersih, ringkas, dan kemudian brand visual dikelola benar-benar. sama kan dengan Jokowi, merakyat, biasa, dan humoris. Bagaimana KFC selalu segera dan menyegerakan pesanan pelangga dengan sukacita dengan dibumbui wajah manis para customernya…Padahal, kalau kita lihat KFC bukan ayam yang disukai masyarakat Indonesia, mereka menggunakan ayam broiler yang kaya lemak bukan ayam kampung. KFC membuat ketagihan pada kalangan tertentu. Ayam mok Berek dan yang lainnya menciptakan jarak dengan konsumennya, orang yang pergi ke rumah makan tersebut hars benar-benar menyiapkan diri, di KFC, orang bebas untuk datang… (tobe continued)

16
Nov
12

media buying

perlahan dan telitilah ketika menganalisa jangan terburu-buru

download file:

media buyer 7

12
Nov
12

respek dengan pribadi kreatif

Hebat…kata-kata yang sebenarnya tidak cukup menggambarkan anak-anak ADV UIN Suka ketika mereka menerima piala dari Panitia Pinasthika 2012 untuk sebuah hasil kreatif mereka. Proses sadar dan menyadarkan potensi yang ada serasa tidak pernah lelah kulihat pada mereka. Haus akan ilmu dari orang lain mereka tanamkan, itulah yang kita butuhkan….Kita selalu respek dan menghargai orang-orang yang memiliki prinsip dan berkarakter. Orang-orang yang seperti ini merupakan entitas sosial yang berdiri sendiri, independen, berjarak tapi justru seperti magnet, penuh dengan ketakjuban walau pencapaian hari ini bukan awal ataupun akhir tetapi sebuah  proses…

Seringkali kucoba membuat sebuah magnet atau pemicu kepada mereka yang bersenda gurau dengan saya bahwa kreativitas itu kongkrit tidak bias atau susah akan makna nyata. Buatlah sebuah angan-angan kita menjadi bentuk nyata sehingga pencapaian yang akan kita buat mudah dijabarkan atau didefinisi. Sekali lagi respek…respek dan apresiasi kapada diri sendiri membuat kita mampu menghargai dan mengapresiasi orang lain… .Tapi respek dan apresiasi itu akan muncul dari sesuatu bahwa memang ada sesuatu yang berharga dan patut kita dan orang lain hargai, berusaha memiliki sesuatu yang berharga di dalam diri agar kita punya harga, di mata kita dan orang lain. Ketika kita punya harga yang pantas maka orang lain secara natural akan menghargai dan mengapresiasi kita.  Selalu berbuatlah tanpa kenal lelah dan biarlah orang lain mengapresiasi dan menciptakan respek….

12
Nov
12

orang kreatif perlu juga baca ini:!

DIALOG MALAIKAT DAN ORANG SOMBONG :
Di Alam Malakut (Alam arwah) terjadi dialog antara Malaikat, yg ingin mengetahui mengapa manusia menjadi sombong, dengan ORANG SOMBONG yg baru saja meninggal dunia :
Malaikat : ” Dari mana kamu berasal ? ”
Manusia Sombong : ” Dar sebuah kota yg namanyai Bandung ”
Malaikat : ” Oh berarti BANDUNG milikmu sehingga kamu sombong ?” Continue reading ‘orang kreatif perlu juga baca ini:!’
01
Nov
12

Mereview karya Audio Visual : AKINDO

Indahnya kebersamaan :

Ambil inti masalah kebersamamaan itu apa? hatikah…karena hartakah…ato apa? jadikan sebuah cerita yang sekilas/ slice of life ajah. Jangan buat bingung para penonton dengan menjelaskan kebersamaan dengan berpanjang lebar…Karena panjang kali lebar jadinya meluas!! Ada sinopsis mu yang mengatakan “semakin hari semakin…” padahal iklan cuman 60′ masa harus bercerita seharian….

Pedagang Burjo Keliling :

Jangan terlalu bijaksana dengan menceritakan semua keseluruhan cerita, emang film pendek…! Ambil inti cerita yang selalu membuat penonton berpikir sebentar tanpa harus berpikir lama-lama…tapi harus langsung…Hyattt!!!

Si Kaya dan si Miskin :

Terlalu sempit ceritanya dan umum banget…iklan itu setidaknya menghibur agak otak penonton memang selalu ngeeh…dengan misi iklan kita…iklan kita bukan iklan duka cita yang bercerita harus mengeluarkan air mata dan background musiknya Ebiet G Ade !!!

Dua Sahabat :

Terlalu sempit ceritanya tidak mengakar dan menggali orang lain bahwa hidup itu berarti dan jangan disia-siakan!! terlalu ndankdut!! bikin yang lebih greenKK!!

Perjuangan hidup mahasiswa perantauan di Jogja :

Inilah sebuah sinopsis yang bisa dibikin cerita bersambung…bayangkan penonton harus berpikir 1 tahun kemudian…6 bulan kemudian dan kemudian-kemudian lainnya….Heh!!! ini iklan yang cuman 60 detik…emangnya cukup??? buatlah sebuah cerita yang sesaat tapi berkesan seperti ketika kamu melihat orang ketabrak tiang listrik di jalan dan kamu ketawa terbahak-bahak…engga perlu mikir kan kamu ketawa tapi visual itu membuat kamu terkesan sepanjang hari!! wake up boys!!

PMAV_2 Tahapan Pembuatan Iklan TV

KERJA IKLAN

01
Nov
12

Media Internal : UII

     a.      Definisi

Pengertian media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sarana; alat; sarana komunikasi bagi masyarakat bisa berupa koran, majalah, televisi, radio siaran, telephone, internet dan sebagainya yang terletak diantara dua pihak. Sedangkan pengertian dari media cetak adalah alat komunikasi massa yang diterbitkan dalam bentuk cetakan seperti koran, majalah dan sebagainya. Continue reading ‘Media Internal : UII’

31
Oct
12

UJIAN DASAR-DASAR PERIKLANAN : UTS Semt.Ganjil 2011/2012

Buatlah analisa dari beberapa jenis iklan (Minimal 7 buah iklan), lalu analisalah kekurangan dan kelebihan sesuai konteks dari jenis iklan tersebut, buatlah format seperti contoh :

Iklan Coorporated/ Institusi

Iklan ini menunjukkan bahwa Fungsi iklan adalah untuk mempertemukan konsumen dengan sesuatu produk. Dan tujuannya tentu saja bukan untuk menghibur, tetapi untuk memberi informasi kepada khalayak mengenai hal ikhwal sebuah produk. Walau demikian , bukan berarti iklan tidak boleh menghibur. Segala lelucon atau dagelan sah-sah saja bila dijadikan “senjata” dalam usaha menggaet perhatian (to capture attention) calon konsumen. Dari pemahaman ini, maka humor harus diperlakukan sebagai “alat” dan bukan merupakan tujuan. Dengan demikian, unsur humor harus sinkron dan mampu menunjang tercapainya tujuan, yakni memberi informasi segala hal yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan. Canon memunculkan itu sebagai visualnya….

Kekurangan  iklan tersebut*:……………..

Kelebihan iklan tersebut *:……………………….

(ikuti cara menjawab dengan menggunakan dasar penelaahan pada materi kuliah “menelaah iklan”)

Periode waktu Iklan itu muncul :……………………….

Aturan ujian pengganti UTS:

Kumpulkan pada tanggal 8 November 2012 (semua kelas A, B, C), dengan menandatangani presensi di meja Dosen Pengampu (paling akhir jam 12.00wib), pengumpulan sebelum waktu yang dianjurkan sangat diperbolehkan. Diprint dikertas A4, tulis nama dan NIM.

Materi Powerpoint :

Menelaah Sebuah Iklan

KERJA IKLAN

BUAT APA BERIKLAN

31
Oct
12

Ini iklan biasa….

Ini iklan tentang helloween…sederhana tetapi semua ngerti maksudnya….beginilah iklan….biasa tapi luar biasa. Menjadi manusia biasa itu ndak masalah kok…yang jelek adalah membiasakan diri menjadi biasa. Jadikan diri kita orang biasa yang biasa mencipta keluarbiasaan…

30
Oct
12

Sumpah Pemuda…sob!

Sumpah Pemuda…Gue Banget Masalah Boeat Loh!!

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

30
Oct
12

Dari Bekti: Melewati masa krisis

MELOMPATI KRISIS KERJA

 

Sebuah pertanyaan yang sebenarnya sederhana dilontarkan istri kepada saya beberapa waktu lalu. “Bi, apa yang sudah kita siapkan untuk menghadapi kenaikan berbagai harga-harga?” Pertanyaan yang tentu saja mempunyai banyak segi pembahasan. Bisa kita lihat dari sisi ‘seorang menteri keuangan’ yang pasti akan semakin membikin kening tambah berkerut bila anggaran yang ada tidak bertambah, bisa dari seorang kekasih yang meminta pertanggung jawaban akan bukti kasih sayang, seorang bawahan yang meminta perhatian lebih dan sangat mungkin Anda sendiri yang bisa mengartikulasikan dengan lebih banyak makna. Continue reading ‘Dari Bekti: Melewati masa krisis’

28
Oct
12

Menjadi biasa…untuk luar biasa…

Hampir 1 tahun, 3 bahan tulisan ngendon di memori laptop…untung digital, bisa dibackup sana sini… kalau itu ditulis atau diketik dikertas pastinya udah dimakan rayap. Padahal saya yakin sesuatu yang kreatif harus lebih dahulu muncul sebelum yang lainnya muncul.  Malas itu nikmat yah…bangun tidur terus tidur…ato gaya-gayaan ke cafe mau ngopi alasannya tukar pendapat buat nambah nutrisi otak….eee ujung-ujungnya cuman ngegosip. Uh… biarlah itu cuman diriku, aku percaya betul dengan materi yang seri kuajarkan ke teman-teman untuk sharing,  “Salah satu proses kreatif adalah tantangan berpikir (challenge). Kebiasaan yang terjadi, jika tidak ada tantangan untuk berpikir, kita tidak mau berubah, asyik masyukdan terbuai dengan situasi dan kondisi yang ada, sudah merasa berada di zona nyaman (comfort zone) yang sering melenakan, hasilnya otak kita mandeq!”, ujarku di suatu saat….whaa…ha…ha…keren betul yah….

Memang sih aku pernah ndengar para filsafati mengkomentari tindakanku yang cenderung malas-malasan mereka sering memberi tausyiah atau kultuit kepadaku…”Heh rama,  Pemunculan ide-ide kreatif itu terkait erat dengan kemampuan mentransformasikan serangkaian gagasan abstrak,  untuk kemudian kau ubah menjadi sebuah realitas,  begitupun,  kemampuan untuk melihat segala sesuatu dengan pandangan yang segar ketika kau melihat sesuatu,  bukalah tabir sense mu yang berbeda dengan pandangan yang biasa…agar kau menemukan krerativitas…..” wakss….aku malahan jadi bingung ketika temenku memberikan nasihat kepadaku….ujung-ujungnya aku bertanya pada dia…”eh, tabir sense tuh apa sih….tahu ku adanya tabir surya??” Alhasil temanku yang kuajak ngobrol dan pergi dengan pandangan sebel….(friend, aku bener2 ndak tahu loh:red).

Aku yakin kreativitas itu layaknya…ketika kita menghadapi macan “sumatera” ganas yang belom makan hampir sebulan (ikut puasa romadlon kali yah, ini macan syar’i ) dan kita terpojok disudut bebatuan yang entah kita mau pergi karena saking takutnya dan tangan kita cuman pegang pisau dapur yang biasa buat motong “berambang” (sorry orang lokal)…apa yang kita kerjakan saat itu, dengan gagah perkasa kita akan sekuat melawan macan itu, nah itu menurut ku kreativitas “menjadi biasa untuk luar biasa”  Dia akan muncul kalau kita paksakan!  Seorang kreatif adalah orang yang berani mengambil resiko.  Seberapa besar resiko yang akan diambil, tergantung seberapa besar sesungguhnya kualitas kreativitas yang ingin dilakukannya. Semakin kreatif kita, semakin tinggi juga tingkat tantangannya, dan kegairahan juga semakin tercipta…(???). Yah,  kebanyakan ngelantur nih nulis…Biasanya sih ideku adalah buatlah diri kita bukan siapa-siapa, lalu maju selangkah kita bisa apa, dan lakukan yang kita bisa biasanya  memudahkan kita bekerja dan bukan berangan-angan jadi siapa. Rumah yang besar kan dimulai dari batu yang kecil toh….dan mulailah menggores sehingga orang bisa mengapresiasi apa yang kita kerjakan…lets do it! ayoo ram 3 naskahnya selesaiin!!

Ini bahan downloadan bisa dibaca (dari orang):

proses-kreatif-penulisan-feature-upload

24
Oct
12

Ujian Pengganti UTS : media buying UIN SUKA

Analisalah produk yang terkenal di Yogyakarta  tetapi kurang dalam hal publikasi/promosinya.  Kenali atribut/fitur produk yang dapat dijual kepada konsumen/ target audience mereka. Dan buatlah media iklan atas produk tersebut.

Ketik/ tulis tangan dikertas a4 tulis nama dan NIM pada tanggal 8 November 2012, sekalian menandatangai presensi. nuwun

file download:PENGETAHUAN KONSUMEN,

LINGKUP MEDIA BUYING

Culture in the Communication Age

13
Oct
12

i love this song walau…udah gede gini…

Pagiku cerahku matahari bersinar kugendong tas merahku, dipundak

S’lamat pagi semua, kunantikan dirimu, di depan kelas, menantikan kami

Guru tersayang… guru tercinta… tanpamu apa jadinya aku…

Tak bisa baca tulis.. mengerti banyak hal

Guruku Terima kasihku!!!!
Nakalnya diriku, kadang buatmu marah, namun segala maaf, kau berikan…

Guru tersayang… guru tercinta terima kasihku….

(Dua kali)

10
Oct
12

Bahasa Komunikasi yang lagi ngetrend!

10
Oct
12

Metode Penelitian Sosial: menjawab keingintahuan

Kebenaran hakiki ialah kebenaran mutlak, absolute truth, yakni kebenaran yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Taala. Dan kita sebagai khalifah di dalam pemikiran kita. Ini barangkali berbeda dengan realiti hidup. Realiti hidup ialah sesuatu yang benar-benar berlaku, tetapi mungkin berlandaskan dengan kebenaran hakiki, dan mungkin pula hanya berupa nilai-nilai yang dibenarkan. Karena itu kebenaran hakiki harus menjadi sesuatu yang mengatasi segala-galanya dalam pemikiran, seharusnya….maka itu manusia ada bila manusia itu berfikir. “Aku berpikir maka aku ada-I think, therefore I am” (Descrates, 1637).

Download File :

metopen sosial

08
Oct
12

VISUAL DESIGN: GEROBAK DI INDONESIA

1. Bubur Ayam dan warna cat gerobaknya

Gerobak bubur ayam biasanya dicat dengan beberapa warna, dibiarkan warna cokelat natural, biru tua atau biru muda. Kadang-kadang ada juga hijau. Menurut pengamatan MBDC, bubur ayam yang paling enak yang warna gerobaknya cokelat tua atau asli warna kayu. Kenapa? Karena mereka kayanya nggak perlu sibuk-sibuk ngewarnain gerobak jadi warna-warni apalagi rainbow. Kalau udah pede buburnya enak, nggak perlu tipu-tipu dengan warna gerobak. Mau bukti? Coba cek Bubur Udin di sebelah Sarinah, Bubur Senopati atau Bubur Tanjung di Menteng. Bubur terkenal enak itu warna gerobaknya cokelat lho!
Continue reading ‘VISUAL DESIGN: GEROBAK DI INDONESIA’

24
Sep
12

Belajar memahami orang lain

Memahami berarti kita harus paham dan berarti juga kita harus memperhatikan dan belajar dengan seksama.  Memahami sangatlah berat bila tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh. Kita seringkali hanya melihat dengan sepintas, akan tetapi seperti telah membaca secara keseluruhan….boom!! kita merasa telah meminum ramuan buku yang direbus, akhirnya kita sering ngeyel dengan pendapat kita. Menganggap diri adalah benar 100% menjadi bagian kita, tidak memperhatikan pendapat orang lain. Memahami juga adalah permainan rasa bagaimana kita menjadikan diri kita opposite mereka, itu perlu konsekuensi khusus. Membuat iklan berarti juga belajar memahami, memahami apa produk kita, memahami siapa yang akan kita sampaikan, memahami apa kelebihan yang akan kita sampaikan…

19
Sep
12

Anak sekecil itu berkelahi dengan studi…

Ingat lagunya Iwan Fals sore di tugu Pancoran miliknya Iwan fals, bagaimana perjuangan seorang anak adam yang kecil berjuang untuk mencukupi hidupnya…lagu itu sangat mengispiring banget hidupku waktu kuliah….bagaimana ketika kuliah dulu berjuang untuk melahap semua mata kuliah yang diberikan bapak-ibu dosen tetapi juga memikirkan biaya studi….wuahhh…memoar…

Pagi ini ketika berkendaraan di Jalan Pandjaitan -Pugeran Jogja, di perapatan lampu merah kulihat seorang anak perempuan dengan berpakaian seragam SD, selintas seperti anak kelas 3, ia  berjuang di tengah-tengah kendaraan bermesin dari motor hingga mobil bahkan truk. Anak itu  santai saja di tengah-tengah kerumunan kendaraan , saya saja kaget ketika hampir berpaspasan dengan anak itu, berapa sih kekuatan roda sepeda mini yang dilaju anak kecil dibandingkan dengan kendaraan yang saya pakai dan semua kendaraan bermesin itu? tapi kayaknya anak itu santai menikmati perjalanan di pagi hari menuju sekolahnya. Semua kendaraan sepertinya memberikan langkah anak itu dengan sepedanya. kekuatan anak untuk berjuang mencari ilmu. diperjalanan menuju tempat kerja, visual itu menganggu dan tetap terbayang hingga sampai menganalisa. Sesampai saya dikampus tempat kerja,visual tentang perjuangan mencari ilmu itu buyar…byarrr!!! Kulihat beberapa mahasiswa yang enggan menyapa saya, mereka asyik masyuk dengan segala kegiatan “perjuangannya” dan juga sibuk dengan segala opini dan analisa. dan selalu “melawan” menganggap saya sebagai staf pengajar adalah rival untuk diperangi. Mungkin, dianggap menyusahkan mereka dalam studi,  dalam arti sering meremehkan mereka dalam berpikir sehingga memberi nilai rendah pada segala opini mereka. Ada apa dengan mereka hingga tua beginipun saya tak pernah meremehkan siapapun dalam berpikir….perjuangan si Budi kecil selalu menyadari saya tentang arti sebuah perjuangan bukan perlawanan. saya masih ingat betul ketika saya harus dimarahi olehpetinggi fakultas karena menerbitkan sebuah tabloid illegal dikampus yang berisikan kritikan tajam pada fakultas tetapi dengan segala hormat pada mereka saya menerima opsi hukuman, karena mengerti betul apa arti sikap kritis bukan negatif thinking….dan juga sering kalah berdebat dengan teman-teman kuliah karena begitu malasnya saya untuk membaca sehingga argumen saya sering terbantahkan, tetapi mereka adalah teman yang mengingatkan saya dan selalu memberikan ilmu pada saya….Bagaikan sebuah iklan ia harus selalu hadir dengan pemaknaan positif membangun sebuah produk dengan meningkatkan brand personality….itulah arti berbagi….Alhamdulillah anak di jalan Pandjaitan itu tetap mengingatkan arti berjuang mencari ilmu…semoga sampai liang lahatpun ilmu tetap akan kucari….

17
Sep
12

Bertemu dengan wajah yang penuh senyuman….

Sore itu di SMPIT Abu Bakar Yogyakarta, bertemu dengan teman yang kulitnya sih agak hitam…lebih hitam dari wajahnya. Tetapi yang menjadi pesona adalah wajahnya yang selalu tersenyum ketika mendengarkanku bercerita. Asyik benar, mempunyai teman seperti ini selalu tersenyum dan memperhatikan lawan bicara. Hidup akan selalu menjadi asyik bila ketemu dengan teman seperti ini.  Sebuah iklan memperlihatkan semangat senyum seperti iklan Gudang Garam…teduh ngeliatnya….tetapi ya itu iklan sesuat dengan targetingnya dan positioningnya mereka akan memvisualkan berbeda-beda tetapi sebenarnya satu tujuan bagi sebuah iklan….menelusup dihati konsumen, tersenyum, bahagia, bersedih dan tertawa terbahak-bahak…whateverlah…

inilah iklan yang kumaksud, bahagialah….saya sih cowok pasti bahagia 🙂

13
Apr
12

DKV – UIN Yogyakarta

Ini SAP yang akan kita pelajari selama satu semester ini, akan tetapi mungkin dalam perjalanan kuliah ada beberapa modifikasi menyesuaikan dengan Trend Komunikasi Visual yang ada.

materi yang dapat didownload :

SAP Desain Komunikasi Visual UIN Yogyakarta

dkv 1

desainkomunikasivisual_2

Principlesofdesign_3

logo

Sign System dalam DKV

 

10
Apr
12

Ide Copywriter dari mengintip Timeline Jejaring Sosial

Enak yah jaman sekarang kerja jadi copywriter…bayangin seribu satu bahasa dapat kita ambil dari Timeline seseorang di jejaring sosial dan dapat kita cuplik contohnya ada sebuah curhatan yang dikirim ke kita : *simak

Jika namamu yang tertulis di Lauhul Mahfudz untuk diriku, niscaya rasa cinta itu akan Allah tanamkan dalam diri kita.

Tugasku bukan mencari dirimu, tetapi mensholehkan diriku…

Wahai seseorang yang tertulis di Lauhul Mahfudzku, imanku, dan ayah dari anak-anakku, engkau yang membersamai perjalanan nantinya…

Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk jadi imam bagi tulang rusukmu, dan buah hatimu kelak…. Continue reading ‘Ide Copywriter dari mengintip Timeline Jejaring Sosial’

30
Mar
12

Cyber PR: UIN Sunan Kalijaga

Bikin situs terdeteksi search engine :

jangan lupa ujian UTS tanggal 12 April 2012 berarti hari kamis, saya tunggu di meja saya untuk menandatangai presensi dan mengumpulkan tugas. Diberi halaman cover tulis nama, NIM…

Analisalah : Model Komunikasi dan Dampak besar dari akibat (kasus yang ada dalam powerpoint) tersebut.

materi:

Rahasia Kerja Search Engine

06
Mar
12

Teknik Presentasi Advertising

Materi awal :

Speaking or Presenting

communication-skil

materi yang lain modulnya…ngopi aja yah pas kuliah.




sohibrama@gmail.com

Internet Sehat

Pengunjung

  • 410,335 hits

butuh buku ini email ajah:

kontak online

Hidup…Kawanku

Assalamu'alaikum Wr Wb, kawan, tidak selamanya kehidupan ini sulit bila kau ditemukan dalam susah hati itu hanyalah kebetulan saja apabila kita ditemukan dalam keadaan gembira itupun hanya kebetulan saja hidup ini adalah sesuatu yang sementara kita dapat menjadi senang dalam suatu waktu dan kita bisa sedih dalam suatu waktu Wassalamu'alaikum

Biennale Jogja XI

telpon kita :

Call kawanrama from your phone!

Categories

PageRank
May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Muka Pembaca

View My Profile community View My Profile View My Profile View My Profile

kunjungan

free counters

RSS Advertising Age

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia