Berkarier di bidang Periklanan adalah sebuah karier yang unik, antara seni dan teori berkaitan disana. Seseorang menyukai karya sebuah iklan, bukanlah sebuah persoalan sederhana dalam mengartikannya. Kehidupan menggali ide kreatif selalu harus ada dalam berkarier di periklanan. Ada seorang teman dari sebuah radio terkenal di Yogyakarta, dia bertanggungjawab penuh dalam pengelolaan program siaran diradionya, pernah bertanya pada saya. “Apa sih maksudnya kreatif itu? Berkali-kali saya suruh penyiar saya untuk kreatif tetapi mereka bingung siaran yang kreatif itu bagaimana”. Kreatif-kreatif apa sih kreatif, kalau kata guyon mataraman sih kere sing aktif…ya ndak? Kreatif sih menurut saya adalah create yang aktif. Kita selalu disibukkan dengan kegiatan yang kita bisa dan dapat menghibur orang lain, dan harus selalu fresh! Ya…Fresh, gimana rasanya roti yang baru keluar dari oven, baunya, warnanya memikat bukan?
Ada hal yang mendasar orang bisa disebut bekerja secara kreatif, dia selalu melakukan atau percaya pada intuisi. Pada dasarnya tiap manusia memiliki intuisi, dia selalu dapat menduga memprediksi apa yang seharusnya dia lakukan, cuman kita seringkali tidak mau mendapat resiko dari prediksi kita. Kita cuman mau diwilayah aman-aman saja (safe zone) yang penting untung dan jalan, payah! Resiko selalu kita hindari, kalau perlu kita jauhi jangan mendekat dari kehidupan kita. Di Indonesia pekerjaan PNS menjadi idola bagi beberapa (mayoritas sih kalau mau diomongin) orang, karena dari segi nyaman, wuih! nyaman banget, kerja nggak kerja dapat gaji, nanti tua langsung dapat pensiun, nyaman banget ya? Di dunia periklanan mau kerja gini ya tidak akan pernah ketemu kita.
Di dunia iklan kita dididik menjadi penerjemah mimpi seseorang, lebih dekatnya sih Target Audience kita, kita lebih mengerti mereka dibanding mereka sendiri, hebat coba! Kalau kita cuman menunggu mereka pengen apa ya masalah, karya kita enggak pernah diterima mereka, tapi ya cuman itu, pendekatan kita harus selalu personal and emotional oriented. Hasilnya Target audience kita senang…kita ya pastinya senang juga, iya enggak sih. Dalam buku Inside the Minds: The Art of Advertising, karangan Joe Grimaldi CEOs from BBDO. Dikemukakan banyak hal mengenai kegiatan kreatif, intinya adalah ekploitasi kegilaan kita mengenai estetika kesukaan Target audience, ilmu tentang tetek bengek periklanan kita peras habis-habisan dan disiplin…bisa enggak disiplin? Menggapai masa depan bukan hil yang mustahal kok! Sadarlah, mimpi itu dekat dengan kita, hari ini hujan tidak? kita pasti bisa jawab dengan apa? Ya…melihat tanda-tanda cuacakan, kita menjawab hujan atau tidak bukan menunggu kita kehujanankan, konyol! Bila kita ingin menggapai apa yang disukai target audience, ya…pelajarilah kesukaan Target Audience dengan sisi emosional mereka, kita sedang mempelajari tanda-tanda dari mereka. Nah, itulah iklan, kita di dunia periklanan. Bahasa konotatif, bo!
Periklanan membutuhkan orang-orang yang ingin memetik masa depan untuk sebuah entertainment dunia. Iklan seharusnya menghibur, walau menjual itu harus. Tetapi unsur menghibur adalah hal yang harus menjadi unsur yang tak terlupakan. Kreatif is unimpossible kok, jadilah diri kita menggapai masa depan, selalu berpikir kearah depan, jangan nunggu…emang bis. Banyak temen-temen mahasiswa bertanya pada saya, kreatif itu kita harus ngapain? Kalo udah membaca awal tulisan ini ya. Pertama ambil pena atau pinsil, pengen apa kamu untuk memajukan dirimu di dunia iklan ini dan lakukan setelah menulis itu, bukan cuman disimpan dibawah bantal. Bisa? Dan yang kedua, ketiga, keempat? Enggak ada…just do it!
0 Responses to “Iklan : Kreativitas yang mengungkap Masa Depan”