Tidak semua karya grafis mampu memenuhi unsur-unsur estetika secara penuh. Namun demikian desainer pasti selalu ingin tampil khas didalam merancang, termasuk dalam menggunakan pendekatan-pendekatan estetis. Unsur fungsi semata kurang berarti tanpa unsur keindahan. Desainer harus memperhatikan elemen-elemen grafis dan prinsip-prinsip desain. Seperti telah disebutkan bahwa estetika juga menyangkut komposisi sebagai satu kesatuan yang menarik, nikmat untuk dipandang, tidak berlebihan, dan memberikan kesan. Apa yang dikomposisikan adalah elemen-elemen desain mengikuti prinsip-prinsip desain tertentu secara terarah.
Unsur-unsur dari estetika sendiri menurut A.M Djelantik ada tiga, yaitu:
1. Wujud atau rupa
2. Bobot/ isi
3. dan Penampilan atau penyajian
Wujud menyangkut bentuk (unsur yang mendasar) dan susunan atau struktur. Bobot menyangkut bukan apa yang dilihat semata namun dirasakan sebagai makna dari wujud. Bobot menyangkut suasana (mood), gagasan (idea) dan ibarat pesan. Sementara penampilan menyangkut cara penyajian karya kepaada pemerhati atau penikmat. Penampilan sangat dipengaruhi oleh bakat (talent), ketrampilan (skill) dan sarana/ media (medium).
ELEMEN-ELEMEN GRAFIS
Elemen grafis erat kaitannya dengan pembuatan lay out. Masing-masing sifat dari elemen perlu dipelajari sehingga untuk menggabungkan sekian banyak elemen menjadi bentuk yang serasi diperlukan pemahaman sifat atas setiap elemen. Elemen-elemen tersebut adalah :
GARIS
Garis terdiri dari unsur titik yang memiliki peran untuk mendukung keindahan, keseimbangan dan harmoni. Setiap bentuk garis yang berbeda memiliki karakter yang berbeda. Secara umum orang lebih mengenal garis lurus, lengkung dan garis bersudut. Garis juga memiliki arah vertikal, horizontal, diagonal. Garis juga memiliki dimensi panjang, pendek, tipis, tebal. Garis dapat saling berhubungan satu sama lain membentuk apa yang dinamakan garis sejajar atau paralel, garis memancar atau garis berlawanan. Dalam media komunikasi visual, garis dapat menjadi pembatas kolom, memberi kesan tertentu dan menjadi pembatas antara unsur grafis satu dengan lainnya.
BENTUK atau FORM
Bentuk atau shape juga diartikan form, terutama berkaitan dengan benda-benda dua dimensional. Sedangkan untuk benda “massa” sering dipergunakan untuk benda dua atau tiga dimensi. Bentuk benda sebenarnya didalamnya berisi garis-garis. Sebuah benda terdiri dari fill dan stroke. Stroke dapat juga disebut dengan garis tepi, membentuk kontur (contour) benda yang dapat mengidentifikasikan bangun atau gerakan dari bentuk tersebut.
TEKSTUR
Tekstur menyangkut sifat dan kualitas fisik permukaan suatu benda, seperti kusam, mengkilap, kasar, halus, dapat diaplikasikan dalam desain. Tekstur terkait dengan indera penglihatan dan inderaa peraba. Intensitas dan arah cahaya dapat membentuk bayangan yang mempengaruhi jelas-tidaknya tekstur atau karena ilusi optis. Setiap benda memiliki sifat dan kualitas tekstur yang berbeda-beda. Dalam penggunaanya tekstur disusun secara serasi dan kontras, namun tekstur yang kontras tampak lebih menonjol dan mnarik. Dibutuhkan ketrampilan tersendirri untuk menggabungkan berbagai macam tekstur pada sebuah karya desain, karena belum ada aturan khusus untuk hal ini.
wah lumayan….bisa buat tugas….
Thx y pak….
thankz very much yah Pak!
trims y pak,,,,
krn artikel in,,sya dpt mgaerjakan tgs scol sya…..
Rama said : “selalu berbagi…ya put…”
sipp dah info nya,,,
tengkyu mas bro…
Unsur atau Elemen keindahan ada 9, tapi untuk dikatakan indah tidak harus memenuhi kesemuanya :))
tengkyu banget info nya om
dadunk
@rama said: sami-sami pak…